Perusahaan Kelapa Sawit Gerah Disebut Pembakar Hutan

Reporter

Editor

Yuliawati

Selasa, 22 September 2015 15:56 WIB

Personel TNI dibantu relawan memadamkan kebakaran lahan gambut di Rimbo Panjang, Kampar, Riau, 8 September 2015. Jumlah titik panas yang diindikasikan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera mulai menurun. Satelit Tera dan Aqua hanya memantau 39 titik panas di wilayah tersebut. Jauh lebih kecil dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 413 titik. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) gerah dengan anggapan industri kelapa sawit sebagai penyebab kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. "Kerugian terbesar yang kami alami adalah tuduhan sebagai penyebab kebakaran," kata Ketua Gapki Joko Spriyono dalam konferensi pers, Selasa, 22 September 2015.

Dia mengklaim Gapki komitmen pada zero burning policy atau kebijakan tanpa pembakaran. Namun Joko mengatakan kebakaran lahan tidak terelakkan pada cuaca yang panas dengan angin kencang. Ini akibat dari lahan konsesi yang berbatasan dengan semak belukar. "Lahan kami sering terkena percikan api," ujarnya.

Gapki mengusulkan supaya pemerintah dan DPR merevisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam Pasal 69 ayat 2, pembakaran lahan diperbolehkan dengan luas maksimal 2 hektare. Ada pula peraturan pemerintah dan peraturan gubernur yang membuka kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan pembakaran guna membuka lahan.

Ketua Bidang Agraria dan Tata Ruang Gapki Eddy Martono mengatakan perlu ada perubahan undang-undang. "Kalau tidak bisa minimal harus ada SOP (standard operational procedure) yang jelas," tutur Eddy.

Sebuah perusahaan milik Singapura dicurigai sebagai penyebab kebakaran hutan di Indonesia. Ini dikemukakan seorang pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Selasa, 22 September 2015.

Asap tebal akibat kebakaran hutan di Pulau Sumatera dan Kalimantan telah menyelimuti wilayah tersebut dalam beberapa pekan terakhir. Ini menimbulkan polusi dan berbahaya bagi kesehatan.

Muhammad Yunus, Direktur Hukum Pidana di Kementerian Lingkungan Hidup, mengatakan lebih dari 200 perusahaan perkebunan dan kehutanan sedang diselidiki. "Angka itu masih bisa naik," ucapnya.

Yunus menambahkan, sebuah perusahaan milik Singapura adalah salah satu perusahaan yang sedang diselidiki. Seperti dilansir laman Trust.org, 22 September, pemerintah Indonesia telah memerintahkan empat perusahaan untuk menghentikan operasi karena menyebabkan kebakaran hutan.

AHMAD FAIZ IBNU SANI | TRUST.ORG | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

1 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Ganjar-Mahfud Bakal Bentuk Kementerian Khusus Urusi Sawit: Enggak Cukup di Bawah Eselon Dua

17 Januari 2024

Ganjar-Mahfud Bakal Bentuk Kementerian Khusus Urusi Sawit: Enggak Cukup di Bawah Eselon Dua

TPN Ganjar Mahfud menyebut, Ganjar-Mahfud bakal membentuk lembaga setara kementerian yang khusus mengurusi permasalahan sawit di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekspor Olahan Sawit Naik Hampir 30 Persen, Gapki: Terbesar CPO

22 November 2023

Ekspor Olahan Sawit Naik Hampir 30 Persen, Gapki: Terbesar CPO

Gapki mencatat total ekspor olahan sawit di September mengalami kenaikan sebesar 29,9 persen menjadi 2.693 ribu ton dari 2.073 ribu ton di Agustus.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Setelah 3 Tahun Turun, Gapki Optimistis Produksi Sawit Naik Tahun Ini

5 November 2023

Setelah 3 Tahun Turun, Gapki Optimistis Produksi Sawit Naik Tahun Ini

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) prediksi produksi sawit tahun ini akan naik.

Baca Selengkapnya

Gapki Optimistis Sambut Peluang Industri Sawit Tahun Depan

2 November 2023

Gapki Optimistis Sambut Peluang Industri Sawit Tahun Depan

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Martono, mengatakan para pelaku usaha sawit optimistis menyambut peluang pada 2024.

Baca Selengkapnya

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

2 November 2023

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

Menteri Airlangga membeberkan langkah pemerintah menghadapi perlambatan ekonomi yang berdampak signifikan terhadap industri kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

Industri Kelapa Sawit Tahun Ini Suram, Gapki Beberkan dari Sisi Harga, Produksi, El Nino hingga..

2 November 2023

Industri Kelapa Sawit Tahun Ini Suram, Gapki Beberkan dari Sisi Harga, Produksi, El Nino hingga..

Ketua Umum Gapki, Eddy Martono, mengatakan kinerja industri kelapa sawit tahun ini tidak lebih baik dibanding tahun lalu. Begini penjelasan lengkapnya

Baca Selengkapnya

Gapki Kembali Gelar IPOC Besok, Ini Isu yang Akan Dibahas

1 November 2023

Gapki Kembali Gelar IPOC Besok, Ini Isu yang Akan Dibahas

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) akan menggelar 19th Indonesian Palm Oil Conference and 2024 Price Outlook atau IPOC 2023.

Baca Selengkapnya