Cegah Kebakaran Hutan, Pendakian ke Ciremai Masih Ditutup

Reporter

Senin, 21 September 2015 23:03 WIB

Foto udara kebakaran hutan di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, 18 September 2015. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan ada perusahaan Malaysia yang diduga turut andil dalam pembakaran hutan di Indonesia. ANTARA/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Kuningan - Jalur pendakian ke Gunung Ciremai hingga kini masih ditutup. Penutupan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan kembali di musim kemarau yang semakin panas. “Saat ini jalur pendakian ke Gunung Ciremai memang belum dibuka kembali,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, Senin 21 September 2015.

Penutupan jalur pendakian menurut Agus untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan di kawasan hutan Gunung Ciremai yang saat ini sudah semakin kering. Sedikit saja gesekan, termasuk bara api sekecil apa pun bisa menyebabkan terjadinya kebakaran hutan. “Bukan berarti kami menuduh orang sebagai penyebab kebakaran, hanya untuk antisipasi,” kata Agus.

Saat ini, lanjut Agus, hutan di kawasan Gunung Ciremai sudah terbakar sebanyak 3 kali. Kebakaran besar terjadi sebanyak 2 kali, yaitu pada 14 Agustus 2015 lalu yang menghanguskan hutan di kawasan Gunung Ciremai seluas 185 hektar.

Api baru bisa dipadamkan pada 25 Agustus 2015. Kebakaran itu pun turut melahap sebagian besar hutan edelweiss yang ada di sekitar kawah Gunung Ciremai. Sejak terjadinya kebakaran 14 Agustus lalu, jalur pendakian ke Gunung Ciremai pun sudah mulai ditutup.

Kebakaran cukup besar lainnya terjadi pada Jumat 18 September 2015. Namun api sudah bisa dipadamkan pada Jumat malam sekitar pukul 22.00 WIB. sedangkan lahan yang terbakar sekitar 4 hektar. Untuk penyebab kebakaran sendiri, menurut Agus merupakan kewenangan dari aparat yang berwenang. “kami hanya berupaya melakukan tindakan antisipasi,” katanya. Termasuk dengan masih melarang pendaki memasuki kawasan pendakian hutan Gunung Ciremai.

Sementara itu berdasarkan informasi BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, puncak musim kemarau di wilayah Cirebon baru akan terjadi akhir September hingga awal Oktober nanti. "Saat ini suhu udara di wilayah Cirebon bisa mencapai 38 derajat celcius,” kata Forecaster di BMKG Stasiun Jatiwangi, Ahmad Faa Izyin. Warga pun diminta untuk selalu waspada terhadap cuaca yang menyengat yang terjadi di Cirebon.

Sementara itu kebakaran hutan menimbulkan peningkatan suhu udara di tiga titik di Gunung Argopuro yang masuk dalam kompleks Pegunungan Hyang. Pegunungan yang wilayahnya mencakup tiga kabupaten yakni Kabupaten Probolinggo, Jember dan Situbondo ini juga sempat mengalami kebakaran pada pekan kemarin.

Remon, Kepala Pengendali Lapangan Masyarakat Peduli Api mengatakan ada peningkatan suhu udara di tiga titik yakni di Alun-alun Kecil, Rawa Embik dan di kawasan Gunung Hyang. "Suhunya bisa mencapai antara 38 hingga 40 derajat celcius," ujar relawan Masyarakat Peduli Api di Desa Bremi, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo kepada Tempo, Senin, 21 September 2015.

Tingginya suhu di sekitar titik api itu lantaran bara api yang masih menyala hingga saat ini. "Bara dibawahnya masih menyala," kata Remon yang juga terlibat dalam penanganan kebakaran hutan itu.

IVANSYAH | DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Libur Lebaran Pengunjung Destinasi Wisata di Kuningan dan Cirebon Meningkat

20 hari lalu

Libur Lebaran Pengunjung Destinasi Wisata di Kuningan dan Cirebon Meningkat

Meski ada peningkatan, jumlah pengunjung pada libur Lebaran tahun ini belum sebanyak tahun lalu

Baca Selengkapnya

Bersiap Sambut Wisatawan saat Libur Lebaran, Kabupaten Kuningan Gelar Lomba Sapta Pesona

45 hari lalu

Bersiap Sambut Wisatawan saat Libur Lebaran, Kabupaten Kuningan Gelar Lomba Sapta Pesona

Setiap pengelola objek wisata di Kuningan diharapkan bisa menyiapkan lokasi wisata dengan baik untuk libur Idul Fitri tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pasca Coblosan Pemilu 2024, Ini 7 Destinasi Wisata Air di Kuningan dan Tiketnya

13 Februari 2024

Pasca Coblosan Pemilu 2024, Ini 7 Destinasi Wisata Air di Kuningan dan Tiketnya

Kabupaten ini kaya akan lokasi wisata. Berikut tujuh destinasi wisata air di Kuningan bisa Anda kunjungi usai mencoblos Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

5 Kuliner Khas Kuningan yang Patut Anda Coba, Salah Satunya Nasi Kasreng

13 Februari 2024

5 Kuliner Khas Kuningan yang Patut Anda Coba, Salah Satunya Nasi Kasreng

Aneka kuliner khas Kuningan, Jawa Barat itu bahkan bisa menjadi buah tangan untuk Anda bawa pulang.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya