Pelajar berangkat ke sekolah menggunakan perahu kayu melintasi sungai Musi yang berselimut kabut asap di Palembang, Sumatera Selatan, 17 September 2015. Hingga awal September ini, kebun sawit yang terbakar di Sumsel setidaknya sudah 1.700 hektar. AP/Tatan Syuflana
TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika stasiun Pekanbaru, Sugarin, mengatakan satelit Tera dan Aqua masih memantau 94 titik panas di sejumlah wilayah Sumatera setelah sempat nihil hari sebelumnya. Sumatera Selatan masih menjadi daerah penyumbang titik panas dengan 64 titik.
"Titik panas terpantau pukul 07.00 pagi," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin, Minggu, 20 September 2015.
Titik panas juga terpantau di empat provinsi lain, yakni Lampung empat titik, Bangka Belitung tiga titik, dan Sumatera Utara satu titik. Sedangkan wilayah Riau terpantau 20 titik panas yang tersebar di Pelalawan sepuluh titik, Siak enam titik, Indragiri Hilir tiga titik, dan Indragiri Hulu satu titik. "Tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau 14 titik," ucap Sugarin.
Menurut Sugarin, cuaca Riau umumnya cerah berawan disertai kabut asap. Peluang hujan dengan intensitas ringan disertai petir tidak merata terjadi pada malam hari atau dinihari di wilayah Riau bagian utara, tengah, utara dan timur. "Temperatur maksimum 31-33,5 derajat Celsius."
Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan masih mengganggu jarak pandang di sejumlah wilayah, seperti Rengat 500 meter dan Pelalawan 500 meter. Sedangkan dua daerah lainnya lebih baik dari hari sebelumnya, yakni Dumai 1000 meter dan Pekanbaru 2000 meter.