Sandera di Papua Nugini Bebas, Jokowi: Tetap Cari Dalangnya

Reporter

Sabtu, 19 September 2015 09:52 WIB

Dua sandera WNI, Sudirman dan Badar dibantu oleh warga Indonesia dan Papua Nugini setelah dibebaskan dari kelompok bersenjata di PNG. Menurut staf ahli presiden, Lenis Kogoya, pembebasan ini dilakukan menggunakan penyelesaian secara adat. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengapresiasi pembebasan dua warga negara Indonesia yang disandera ‎kelompok bersenjata di Papua Nugini (PNG). Terlebih upaya itu dilakukan tanpa barter dengan tahanan, seperti yang diminta para penyandera.

Pembebasan dua warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penyanderaan kelompok bersenjata di PNG berhasil dilakukan tanpa barter, tanpa kompromi, ataupun dengan uang tebusan. "Saya senang sekali, bangga. Mereka bekerja senyap, enggak banyak bicara, tapi mempersiapkan sampai detik terakhir kemarin. Saya hanya perintahkan menunggu perintah dari panglima tertinggi," kata Jokowi dalam keterangan tertulis Tim Komunikasi Presiden, Sabtu, 19 September 2015.

Saat terjadi penyanderaan, ucap Jokowi, dia mengaku langsung memerintahkan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan agar berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti, serta Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso. "Saya sudah tekankan itu sejak awal," ujarnya. ‎

Menurut Jokowi, memasuki hari ketujuh penyanderaan, dia menelepon Perdana Menteri PNG Peter O'neill pada Kamis, 17 September 2015, ‎pukul 16.26 WIB. "Saat itu yang saya sampaikan adalah Indonesia siap membantu penuh untuk menyelesaikan masalah penyanderaan," tuturnya. ‎

Empat jam setelah itu, sekitar pukul 20.00 WIB, Presiden mendapatkan kabar bahwa kedua WNI sudah dibebaskan. Namun, karena keduanya masih berada di hutan, dia mengaku belum bisa menyampaikan informasi pembebasan ini kepada masyarakat.

Jokowi juga‎ telah meminta Menteri Luar Negeri untuk mencari informasi tentang motif penyanderaan dua WNI tersebut dan dilakukan oleh kelompok siapa. "Sudah saya perintahkan untuk cari tahu siapa dalangnya," katanya. Dia berharap kondisi keamanan Papua tetap terjaga. Dan Presiden juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah PNG atas upaya pembebasan kedua WNI.

FAIZ NASHRILLAH

Baca juga:
Kecelakaan di Cipali, 6 Tewas: Karena Makam Mbah Samijem?
Kenalkan, Putri Gayatri, 15 tahun, Wakili Indonesia di PBB








Berita terkait

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

1 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

9 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

10 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

11 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

11 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

23 jam lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

23 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

1 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya