Perusahaan Malaysia Bakar Lahan di Riau, Ini Kata Konsulat

Reporter

Sabtu, 19 September 2015 07:57 WIB

Pengendara sepeda motor melintasi jalan yang dipenuhi kabut asap kebakaran hutan dan lahan, di Pekanbaru, Riau, 14 September 2015. Akibat kabut asap jarak pandang di Pekanbaru tidak lebih dari 100 meter pada pagi hari. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Jakarta - Konsul Malaysia di Pekanbaru Hardi Hamdin menanggapi dengan santai ihwal kabar ada perusahaan Malaysia disebut terlibat bakar lahan di Riau. "Kita serahkan saja kepada aparat kepolisian," kata Hamdin, Jumat, 18 September 2015, saat evakuasi warga Malaysia di Pekanbaru.

Pihaknya menyerahkan sepenuhya kepada hukum jika perusahaan yang dimaksud terbukti bersalah melakukan pembakaran lahan. "Perusahan mana yang terbukti bersalah memang seharusnya dihukum," ujarnya.

Namun, kata Hamdin, untuk membuktikan perusahaan bersalah perlu dilakukan penyelidikan. Sebab, kata dia, terkadang tidak ada niat dari perusahaan untuk sengaja membakar lahan, tapi cuaca panas yang saat ini melanda Riau bisa jadi pemicu terjadinya kebakaran lahan. "Jadi tidak bisa kita katakan terlibat bakar lahan sebelum ada pembuktian," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengantongi sejumlah nama perusahaan pembakar lahan. Menteri LHK Siti Nurbaya di Jakarta, kamis lalu, menyatakan telah mencatat perusahaan asal Malaysia yang terlibat bakar lahan di Riau.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Riau Ajun Komisaris Besar Ari Rachman menuturkan, berdasarkan penyelidikan polisi ditemukan lebih dari 30 perusahaan terindikasi bakar lahan di Riau. Lahan terbakar kebanyakan milik perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.

Namun sejauh ini polisi masih menetapkan satu tersangka korporasi PT LIH yang bermarkas di Kecamatan Langgam, Pelalawan. "Yang lainnya masih kami selidiki," kata Ari Rachman.

Asap sisa kebakaran hutan dan lahan mengganggu aktivitas warga. Bandara Sultan Syarif Kasim II lebih dari sepekan ini lumpuh. Sekolah diliburkan dan ribuan warga terserang ISPA. Pemerintah Riau akhirnya menetapkan status darurat asap, Senin, 14 September 2015, lantaran kualitas udara memburuk. Indeks standar pencemaran udara berada di atas 300 Psi atau berbahaya.

Konsulat Malaysia mengevakuasi 173 pelajar maupun keluarga pegawainya di Pekanbaru menyusul kabut asap pekat menyelimuti Riau tidak kunjung usai. Warga Malaysia dipulangkan ke negaranya melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menuju Bandara Subang menggunakan pesawat militer Malaysia.

RIYAN NOFITRA

Baca juga:
Kecelakaan di Cipali, 6 Tewas: Karena Makam Mbah Samijem?
Kenalkan, Putri Gayatri, 15 tahun, Wakili Indonesia di PBB

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

4 Agustus 2023

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP berkunjung ke Kecamatan Sail, Minggu, 30 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya