FOTO EKSKLUSIF: Cerita Pembebasan Dua WNI di Papua Nugini  

Reporter

Jumat, 18 September 2015 19:22 WIB

Dua sandera WNI, Sudirman dan Badar dibantu oleh warga Indonesia dan Papua Nugini setelah dibebaskan dari kelompok bersenjata di PNG. Menurut staf ahli presiden, Lenis Kogoya, pembebasan ini dilakukan menggunakan penyelesaian secara adat. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Ladiri Sudirman dan Badar akan diperiksa kesehatannya di RS Jayapura, Papua. Dua warga Indonesia ini berhasil dibebaskan Tentara Papua Nugini dari sekapan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada Kamis malam, 17 September 2015.



Organisasi tersebut menangkap keduanya pada 12 September 2015, ketika bekerja sebagai penebang kayu di Skofro, Distrik Keerom. Wilayah ini yang berbatasan dengan Papua Nugini.

Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Lenis Kogoya mengatakan, penyanderaan dilakukan karena dua WNI menebang pohon secara ilegal di wilayah Papua Nugini.



"Itu warga kita tak boleh tebang pohon di wilayah sana, harus ditumbuhkan kesadaran itu," kata Lenis di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 18 September 2015.

OPM meminta pertukaran dua sandera WNI dengan dua teman mereka yang ditahan Kepolisian Daerah Papua karena kasus narkotik. Pemerintah Indonesia menolak tuntutan itu. Terjadi negoisasi yang berlangsung alot.

Awalnya, disepakati bahwa 14 September 2015 atau 72 jam setelah disandera, dua WNI tersebut akan dibebaskan. Namun gagal.

Simak: Berita terbaru hari ini



Lalu disepakati pertemuan antara Tentara Papua Nugini dengan penyandera pada Kamis siang, 17 September 2015. "Saat tentara tiba di lokasi yang disepakati, kelompok penyandera tak menampakkan diri," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir.

Para penyandera tak menampakkan diri. Mereka malah masuk ke dalam hutan yang lebih dalam lagi. Pasukan tentara, kata Arrmanatha, memburu kelompok tersebut ke dalam hutan.



Pengejaran dilakukan hingga sore dan malam hari. Akhirnya, pada pukul 19.30 WIB, kedua sandera dilaporkan telah berada di tangan pasukan tentara Papua Nugini. "Mereka berhasil mengambil dua WNI kita dengan tidak melakukan kekerasan yang berlebihan atau minimum force," kata pria yang akrab disapa Tata ini.

Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi mengatakan pemerintah tetap melakukan penyelidikan atas pelaku penyanderaan akan berlanjut. Retno meminta pelaku penculikan segera ditemukan dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Berita terkait

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

13 jam lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

19 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

7 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

7 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

8 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

9 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

10 hari lalu

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

13 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

13 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

14 hari lalu

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya