Dua sandera WNI, Sudirman dan Badar dibantu oleh warga Indonesia dan Papua Nugini setelah dibebaskan dari kelompok bersenjata di PNG. Menurut staf ahli presiden, Lenis Kogoya, pembebasan ini dilakukan menggunakan penyelesaian secara adat. Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Ladiri Sudirman dan Badar akan diperiksa kesehatannya di RS Jayapura, Papua. Dua warga Indonesia ini berhasil dibebaskan Tentara Papua Nugini dari sekapan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada Kamis malam, 17 September 2015.
Organisasi tersebut menangkap keduanya pada 12 September 2015, ketika bekerja sebagai penebang kayu di Skofro, Distrik Keerom. Wilayah ini yang berbatasan dengan Papua Nugini.
Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Lenis Kogoya mengatakan, penyanderaan dilakukan karena dua WNI menebang pohon secara ilegal di wilayah Papua Nugini.
"Itu warga kita tak boleh tebang pohon di wilayah sana, harus ditumbuhkan kesadaran itu," kata Lenis di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 18 September 2015.
OPM meminta pertukaran dua sandera WNI dengan dua teman mereka yang ditahan Kepolisian Daerah Papua karena kasus narkotik. Pemerintah Indonesia menolak tuntutan itu. Terjadi negoisasi yang berlangsung alot.
Awalnya, disepakati bahwa 14 September 2015 atau 72 jam setelah disandera, dua WNI tersebut akan dibebaskan. Namun gagal.
Lalu disepakati pertemuan antara Tentara Papua Nugini dengan penyandera pada Kamis siang, 17 September 2015. "Saat tentara tiba di lokasi yang disepakati, kelompok penyandera tak menampakkan diri," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir.
Para penyandera tak menampakkan diri. Mereka malah masuk ke dalam hutan yang lebih dalam lagi. Pasukan tentara, kata Arrmanatha, memburu kelompok tersebut ke dalam hutan.
Pengejaran dilakukan hingga sore dan malam hari. Akhirnya, pada pukul 19.30 WIB, kedua sandera dilaporkan telah berada di tangan pasukan tentara Papua Nugini. "Mereka berhasil mengambil dua WNI kita dengan tidak melakukan kekerasan yang berlebihan atau minimum force," kata pria yang akrab disapa Tata ini.
Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi mengatakan pemerintah tetap melakukan penyelidikan atas pelaku penyanderaan akan berlanjut. Retno meminta pelaku penculikan segera ditemukan dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape
13 hari lalu
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape
Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.