2 Sandera WNI di Papua Nugini Bebas, Motif Pelaku Ditelusuri  

Reporter

Jumat, 18 September 2015 17:38 WIB

Salah satu sandera bernama Badar (tengah) tiba di Skouw, Kota Jayapura, Papua, 18 September 2015. Dua sandera WNI Sudirman dan Badar dibebaskan dari kelompok bersenjata kepada pihak militer Papua New Guinea, Kamis malam waktu PNG. ANTARA/Indrayadi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemerintah akan mendalami motif penyanderaan warga negara Indonesia oleh kelompok bersenjata di Papua Nugini. "Masih didalami, kenapa, siapa, dan sebagainya. Tapi prioritas kami adalah pembebasan dan dalam kondisi selamat," kata Retno di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 18 September 2015.

Walaupun masih melakukan pendalaman, kata dia, pelaku penyanderaan sudah teridentifikasi. Dia juga belum memastikan apakah para pelaku terafiliasi dengan Organisasi Papua Merdeka. Dua sandera itu, menurut Retno, sudah diserahkan kepada Konsulat Jenderal Indonesia di Vanimo, Papua Nugini, tadi pukul 08.00 waktu setempat. Dari Konsulat Vanimo, keduanya akan dibawa ke perbatasan untuk diserahkan kepada Panglima Daerah Militer Cenderawasih sebelum dikembalikan kepada keluarga masing-masing.

Dua warga negara Indonesia, Sudirman dan Badar, yang disandera kelompok bersenjata di Papua Nugini, berhasil dibebaskan kemarin malam, Kamis, 17 September 2015, waktu setempat. Sudirman dan Badar, yang disandera sejak 9 September lalu, dibebaskan oleh pasukan tentara keamanan Papua Nugini.

Mereka disandera di wilayah Skouwtiau, Distrik Kerom, Papua Nugini, sejak 12 September 2015. Dua WNI itu bekerja sebagai penebang kayu di Skofro, Distrik Keerom, Papua, yang berbatasan dengan Papua Nugini. Kelompok bersenjata tersebut sempat meminta pertukaran dua sandera dengan dua teman mereka yang ditahan Kepolisian Daerah Papua karena kasus narkotik.

Retno mengaku sudah berbicara langsung dengan kedua sandera melalui sambungan telepon. "Badar dan Sudirman, keduanya dalam keadaan sehat," ujarnya. Mengenai situasi terakhir di Papua Nugini, Retno juga sudah melaporkannya kepada Presiden Joko Widodo.

Keberhasilan itu, kata Retno, tak lepas dari komunikasi intensif antara pemerintah Indonesia dan Papua Nugini. "Kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah Papua Nugini yang sudah memberikan kerja sama yang baik dalam upaya pembebasan dua WNI kita.

FAIZ NASHRILLAH


Berita terkait

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

3 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

4 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

4 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

5 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

6 hari lalu

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

10 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

11 hari lalu

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

16 hari lalu

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.

Baca Selengkapnya

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

25 hari lalu

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

Israel mengkonfirmasi telah menemukan jenazah seorang sandera Hamas yang tewas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

25 hari lalu

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

Keluarga para sandera warga negara Israel akan ke Gedung Putih pada 8 April 2024. Joe Biden mendesak agar ada kesepakatan dengan Hamas.

Baca Selengkapnya