Gaduh Rizal Ramli, Fahri Hamzah: Harusnya Jokowi Atur Menterinya

Reporter

Editor

Febriyan

Jumat, 11 September 2015 23:00 WIB

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah mengkritik Presiden Joko Widodo yang tak mampu mengendalikan komunikasi antar menteri dan lembaga di bawah pimpinanannya. Fahri meminta Jokowi menggunakan hak prerogatif untuk menghukum menteri-menteri yang kerap menimbulkan kegaduhan politik.

"Presiden Jokowi punya hak untuk mengangkat dan memberhentikan menteri. Semua menteri kalau tak taat boleh dipecat," kata Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 11 September 2015.

Fahri mengatakan seharusnya Jokowi bisa mengatur timnya lewat rapat koordinasi di kabinet. Presiden, kata Fahri, ditunjuk rakyat untuk bertanggung jawab terhadap jalannya pemerintahan.

"Dia harus menunjukkan kemampuan membangun tim, timnya tak boleh macam-macam. Kalau ada kesalahan, itu salah presiden," ujar Fahri.

Menurut dia, Presiden Jokowi tak boleh lepas tangan setelah menunjuk tiga menteri koordinator baru. Yaitu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM Luhut Panjaitan, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil. "Mereka tipe heavt weight, sudah bagus, tapi tetap jangan dilepas. Semua harus dikontrol presiden," kata Fahri.

Belum lama dilantik, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli kembali menyentil beberapa lembaga. Setelah menyerang Garuda Indonesia tentang pembelian pesawat Airbus 380, mengkritik token pulsa listrik PLN, kini Rizal memprotes Pertamina.

Ia menyebut ada pihak tertentu yang sengaja mengambil keuntungan dari usulan Pertamina menambahkan pembangunan storage dan pipa distribusi bahan bakar minyak menjadi 30 hari. "Saya kepret lu yang masih main KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme). Ini hanya orang mau main proyek-proyekan saja ini," ujar Rizal saat pidato sambutan dalam rapat koordinasi nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan di Hotel Sahid, Kamis, 10 September 2015.

Rizal berpendapat penambahan tersebut hanya akan membuang-buang uang karena diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Rizal sempat dipanggil Joko Widodo karena pendapatnya yang nyleneh. Namun, Rizal bermanuver dengan menemui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kemarin.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

1 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

1 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

2 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

2 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

2 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

3 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

3 hari lalu

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

3 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya