Kapal TKI Karam di Selangor, Begini Kisah Lewat Jalur Ilegal

Reporter

Kamis, 10 September 2015 08:56 WIB

Ilustrasi kapal tenggelam

TEMPO.CO, Lhokseumawe – Tenggelamnya kapal yang ditumpangi sekitar lebih dari 80 orang tenaga kerja Indonesia di perairan Sabak Bernam, Selangor, Malaysia, Kamis, 3 September 2015, meninggalkan duka. Dalam musibah itu, 64 orang ditemukan telah menjadi mayat dan 19 orang berhasil diselamatkan.

Boy, 27 tahun, warga Aceh Utara yang telah berkali-kali melewati jalur itu, bercerita, dia bersama rekan-rekannya terpaksa menggunakan kapal laut lantaran dokumennya sudah kedaluwarsa. Visa yang digunakannya bekerja hanya berlaku satu bulan. Maklum, dia hanya bekerja sebagai kuli bangunan di Malaysia. "Kami tak memiliki biaya untuk kembali ke Indonesia untuk mengurus visa. Jadi ya biarkan saja," ujarnya kepada Tempo, Rabu, 9 September 2015.

Saat visa habis, ucap Boy, mereka tetap bekerja meski sebagai tenaga kerja ilegal. Bahkan para pekerja ilegal ini sampai lima tahun bekerja di Malaysia. Selama lima tahun itu, mereka, yang sebagian bekerja sebagai pembantu rumah tangga, pramusaji, pedagang, dan sopir, kadang kangen dengan keluarga. "Kan, kami pulang untuk jenguk keluarga dan kembali lagi ke Malaysia. Makanya dipilih pulang lewat jalur belakang (ilegal)." (Baca: Kisah Sedih Nurlaila,TKI Aceh Korban Kapal Karam di Malaysia)

Menurut Boy, tak sulit mencari alternatif jalur ilegal ini karena banyak agen yang memberikan tawaran. Namun keberangkatan kapal tidak setiap hari ada. "Waktunya tidak tentu. Ada yang cuma satu hari menunggu, ada yang beberapa jam saja, dan sampai ada yang menunggu selama seminggu," tutur Boy, yang menyebut hal ini karena kapal yang akan ditumpangi belum bisa merapat ke sungai.

Mereka yang menunggu pun tidak diinapkan di tempat penampungan yang tersedia. Mereka ditampung secara diam-diam di rumah-rumah yang disiapkan agen. "Ada juga yang harus menunggu di hutan," ujar Boy.

Agen mematok ongkos perjalanan lewat jalur ilegal dengan boat sekitar 85 ringgit atau sekitar Rp 280 ribu dengan tujuan Tanjung Balai, Kepualaun Riau. Ada juga, jalur lain dengan tujuan Pulau Batam. "Uang segitu cuma untuk ongkos, sementara konsumsi selama di perjalanan adalah urusan penumpang," kata Boy.

Boy menjelaskan selama ini, jalur penyeberangan ilegal umumnya menggunakan pesisir pantai Selangor, Pesisir Perak, dan Port Klang. Kalau menggunakan jalur ini, umumnya boat akan mendarat di Tanjung Balai. Sedangkan yang menggunakan jalur pesisir pantai Johor, boat akan mendarat di Batam.

IMRAN M.A.

Baca juga:
Krisdayanti Pamer Foto Berdua Aurel, Ini Ceritanya
Pria Ini Beternak 100 Unta Demi Penyiar TV Berparas Aduhai

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 4.672 Pelajar Diliburkan Akibat Banjir

7 Oktober 2022

Sebanyak 4.672 Pelajar Diliburkan Akibat Banjir

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara menyebut bahwa sebanyak 4.672 pelajar di daerah itu diliburkan akibat sekolah terdampak banjir.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya