Menakar Kekuatan Risma, Lucy Kurniasari dan Esty  

Reporter

Rabu, 9 September 2015 08:51 WIB

Bakal calon Wali Kota Surabaya, Rasiyo (kiri) didampingi pasangannya bakal calon Wakil Wali Kota Lucy Kurniasari menabuh gendang sambil berjalan menuju kantor KPUD Surabaya, Jawa Timur, 8 September 2015. ANTARA/Tri SP

TEMPO.CO, Surabaya - Koalisi Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional dinilai sudah tepat memilih Lucy Kurniasari sebagai calon Wakil Wali Kota Surabaya. Jika dibandingkan dengan kandidat lain yang juga sempat diincar, Lucy dianggap bisa saling melengkapi dengan Rasiyo sebagai calon wali kota dengan latar belakang birokrat. Keduanya telah didaftarkan ke KPU setempat, Selasa, 8 September 2015.

"Rasiyo yang mantan birokrat dipasangkan dengan Lucy maka ada keseimbangan karena Lucy karakternya lebih luwes," kata pengamat politik yang juga dosen Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya, Hari Fitrianto.

Hari membandingkannya dengan mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Esty Martiana Rachmie. Lucy dan Esty termasuk di antara tiga srikandi yang dilamar Demokrat-PAN demi bisa mengatrol kans Rasiyo untuk bisa bersaing dengan calon wali kota inkumben Tri Rismaharini.

Esty sendiri dinilai sejumlah kalangan termasuk di antara srikandi dengan kinerja moncer ketika masih berdinas di pemerintahan Kota Surabaya. Dia termasuk di antara srikandi bersama dengan Risma. Namun belakangan Esty menolak lamaran dari Demokrat-PAN. Ia beralasan tidak siap dan memilih tetap mengabdi sebagai seorang dokter.

Terkait kepentingan pemilihan kepala daerah saat ini, Hari menilai baik Lucy maupun Esty memiliki keunggulan sendiri-sendiri. "Mereka pasti mempunyai karakter yang berbeda," kata Hari.

Menurut Hari, Lucy sebagai mantan anggota DPR RI mempunyai jaringan yang lumayan di Jakarta. "Lucy juga mantan Ning Surabaya, di mana perkumpulan Cak dan Ning merupakan sebuah komunitas yang dikenal di Surabaya," kata dia. (Lihat video Bila Pilkada Ditunda, Inilah Ketakutan Risma, Risma Ingin Fokus Selesaikan Tugas, Risma: Jabatan Itu Nggak Boleh Diminta)

Adapun Esty, kata Hari, merupakan orang yang sangat paham dengan birokrat pemerintahan Kota Surabaya. Dia juga Ketua Aisyiyah Jawa Timur meski belum menjadi jaminan bahwa suara kader Aisyiyah akan 100 persen ke Esty. "Aisyiyah itu organisasi besar sama seperti Muslimat di NU jadi pasti akan menjadi rebutan antara kedua pasang calon yang bertarung dalam pilwali," ujarnya.

Jika semisal Esty dipasangkan dengan Rasiyo yang juga mantan seorang birokrat, maka dia menilai tidak akan ada yang dapat menjadi penyeimbang pasangan tersebut. Hal berbeda terjadi jika Rasiyo dipasangkan dengan Lucy yang lebih luwes peranannya. "Rasiyo dipasangkan dengan Lucy lebih unggul sedikit dari pasangan Rasiyo-Esty," ujar Hari.

Sementara itu, rekan Hari sebagai dosen Ilmu Politik di Universitas Airlangga, Aribowo, masih meyakini kalau belum ada pasangan yang bisa mengalahkan Risma-Wisnu. Apakah itu Rasiyo-Lucy ataupun Rasiyo-Esty. "Sama saja hasilnya ya tetap sama Risma yang menang," kata dia.

EDWIN FAJERIAL

Berita terkait

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

3 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

4 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

5 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

6 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

10 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

10 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

11 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

14 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

14 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

16 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya