Bencana Asap & Kebakaran: Kala Jarak Pandang Cuma 300 Meter

Senin, 7 September 2015 09:42 WIB

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan lahan gambut yang terbakar di Rimbo Panjang, Kampar, Riau, 5 September 2015. Pemerintah propinsi Riau terus berupaya memadamkan lahan dan hutan yang terbakar baik pemadaman udara maupun darat, agar kabut asap tidak terus meluas. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Pekanbaru - Lakon asap di Indonesia selalu saja membawa banyak korban. Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan di Riau hingga kemarin masih mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Jarak pandang yang terbatas—hanya 300 meter—menyebabkan setidaknya 10 jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat jadi mundur.

Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru Hasnan kemarin siang mengatakan ada sejumlah maskapai yang terlambat mendarat, antara lain Sriwijaya Air, Batik Air, Lion Air, AirAsia dari Kuala Lumpur dan Garuda Indonesia. “Saat ini jarak pandang sudah aman,” katanya, kemarin siang.

Menurut Hasnan, kebanyakan pesawat terpaksa mengubah jadwal pagi ke jadwal siang. Sebab, biasanya asap pekat terjadi pada pagi hari dan membuat jarak pandang terbatas hingga 300 meter.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebutkan satelit Terra dan Aqua memantau 151 titik panas di Sumatera. Sedangkan di Riau saat ini hanya terdeteksi tiga titik panas. Namun kabut asap masih menyelimuti Pekanbaru membuat jarak pandang di kota tersebut menurun hingga 300 meter pada pukul 07.00. “Titik panas terpantau pukul 07.00,” kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin.

Semaputnya industri penerbangan itu mendatangkan banyak kerugian. Bukan cuma penumpang yang batal terbang. Industri lainnya pun kena imbasnya. Misalnya, industri tambak udang di Lampung tak bisa mengirim udang ke Jakarta lantaran pesawat tak bisa terbang.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Hariyadi Sukamdani mengatakan musibah kabut asap yang terjadi di sejumlah wilayah membuat kalangan pengusaha mengalami rugi besar. “Secara umum, semua sektor usaha terkena dampaknya. Hal ini membuat ekonomi menjadi lumpuh,” ucapnya.

Hariyadi menjelaskan kabut asap yang terjadi setiap tahun membuat aktivitas dan kegiatan produksi pada berbagai sektor mandek. Pasalnya, banyak perusahaan yang meliburkan pekerja untuk menghindari bahaya kabut.

Berdasarkan data BNPB, dampak kebakaran lahan gambut di Riau tahun lalu, misalnya, menyebabkan kerugian ekonomi mencapai Rp 20 triliun. Belum lagi sekitar 2,3 hektare cagar biosfer terbakar, 58 ribu orang terserang ISPA, dan sekolah-sekolah sampai harus diliburkan.

Saat ini ada enam provinsi yang terganggu petaka asap. Mereka hanya bisa pasrah menerima petaka rutin ini.

RIYAN NOFITRA | DEVY ERNIS | ANTARA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya