TEMPO.CO, Kendari - Penghasilan pas-pasan tidak menghalangi niat La Ode Wero, 89 tahun, untuk berhaji. Petani dari Desa Kabawokole, Kecamatan Pasar Wajo, Kota Bau-bau, itu dengan sabar menabung di batang bambu selama 30 tahun. Ia menyiapkan batang-batang bambu khusus untuk menabung. "Sejak tahun 1982 saya menabung," kata La Ode Wero, Minggu, 6 September 2015.

Sebagai petani, penghasilan kakek kelahiran Kabawokole ini tidak menentu. Namun, berkat doa dan ketekunan mengumpulkan uang selama puluhan tahun, ia kini bisa mewujudkan impiannya untuk menunaikan ibadah haji. Bahkan La Ode Wero juga bisa memberangkatkan istrinya, Wa Ode Pani, untuk berhaji bersama. "Anak-anak saya yang meminta saya berangkat haji dengan mamaknya," ujar La Ode Wero.

Mereka mendaftar berhaji dan secara resmi masuk daftar tunggu haji pada 2011. Pihak Departemen Agama memutuskan memberangkatkan mereka ke Mekah tahun ini bersama rombongan haji asal Sulawesi Tenggara lainnya. La Ode Wero bersama istrinya dijadwalkan masuk kloter 12 yang akan berangkat melalui embarkasi Makassar pada 12 September mendatang.

Sahira, anak perempuan La Ode Wero, mengaku bangga dengan ketekunan dan semangat bapaknya yang bekerja keras selama bertahun-tahun. "Patut dicontoh, kerja kerasnya, ibadahnya juga enggak ketinggalan," tuturnya. Ia berharap kedua orang tuanya bisa menunaikan ibadah haji dengan sehat dan selamat. "Semoga diberikan kesehatan selama menunaikan ibadah haji, pulang dengan selamat, dan menjadi haji yang mabrur."

ROSNIAWANTY FIKRI

VIDEO TERKAIT: