Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada acara Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional di Jakarta, 6 Mei 2015. Sebelum maju ke podium, Jokowi menghampiri kursi Prabowo Subianto yang juga hadir di acara tersebut. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) menganggap gagasan Koalisi Indonesia Hebat atau Koalisi Merah Putih tak lagi relevan saat ini. Karena itu, partai berlambang matahari terbit itu mengeluarkan gagasan untuk membentuk sebuah koalisi besar bernama koalisi nusantara.
Ketua Fraksi PAN Mulfachri Harahap mengatakan gagasan ini bertujuan untuk menyatukan semua partai. "Founding father kita membuat Pancasila karena kita beragam. Jadi saya pikir kita harus membuat koalisi besar, koalisi nusantara," ujar Ketua Fraksi PAN Mulfachri Harahap di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat, 4 September 2015.
Karena itu, kata Mulfachri, Fraksi PAN akan menjadwalkan pertemuan dengan sembilan fraksi lainnya untuk konsolidasi setelah keputusan besar PAN bergabung dengan pemerintah. "Demi merah-putih, semua sekat harus dicopot," ujar Wakil Ketua Komisi Hukum ini.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memutuskan alih koalisi seusai bertemu Presiden Jokowi Rabu lalu. Keputusan ini diambil karena PAN merasa perlu ada stabilitas politik.
Akibatnya, kursi Koalisi Merah Putih di DPR mulai gembos. Demokrat dengan 61 kursi bisa menjadi penyeimbang. Berikut ini pemetaannya:
Koalisi Merah Putih penyokong Prabowo Gerindra: 73 (11,81 persen) Golkar: 91 (14,75 persen) PKS: 40 (6,79 persen) PPP: 39 (6,53 persen) Jumlah Kursi: 243 (sebelumnya 292)
Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo
15 hari lalu
Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo
Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.