TEMPO Interaktif, Kupang:Empat pulau di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), yaitu Pulau Batek, Pulau Ndana, Pulau Mengkudu dan Pulau Salura, ditenggarai menyimpan potensi konflik dengan negara tetangga Timor Leste dan Australia. Keempat pulau itu berada dalam wilayah Indonesia, namun berpotensi konflik karena terletak pada barisan terluar dan belum berpenghuni.Juru Bicara Gubernur NTT, Umbu Saga Anakaka, kepada wartawan di Kupang, Sabtu (26/11), mengatakan Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Zamroni telah melakukan pertemuan khusus dengan Gubernur Piet A. Tallo dan membicarakan secara serius keberadaan pulau-pulau terluar tersebut. Pertemuan tertutup yang berlangsung Jumat itu antara lain membahas rencana pemerintah memberdayakan sumber daya alam di pulau-pulau itu."Pangdam IX Udayana meminta supaya pemerintah daerah memberikan perhatian dan jangan membiarkan tetap kosong karena dapat menjadi rebutan dengan negara tetangga," kata Anakaka.Pertemuan itu antara lain membahas laporan intelijen TNI bahwa warga negara Australia sementara melakukan aktivitas di Pulau Mengkudu dan Pulau Salura di Kabupaten Sumba Timur. Wakil Bupati Rote Ndao, Bernad Pelle, yang dihubungi terpisah mengatakan masyarakat pesisir di selatan Pulau Rote memergoki sebuah kapal asing di dekat Pulau Ndana beberapa waktu lalu namun tiba-tiba menghilang setelah mengetahui ada warga yang mengintainya.Sementara Timor Leste pernah mengklaim Pulau Batek, yang secara administratif masuk dalam wilayah Kabupaten Kupang sebagai bagian dari negaranya. Bahkan Menlu Timor Leste, Ramos Horta, sempat menuduh Indonesia melakukan pamer kekuatan selang beberapa saat setelah TNI AL melakukan latihan di sekitar Pulau Batek 2004 lalu.Menurut Gubernur Tallo, dari sekitar 566 buah pulau di NTT, baru sekitar 43 di antaranya yang berpenghuni, sementara sisanya dibiarkan kosong.jems de fortuna