Ini Bantahan Istana, Soal Tempatkan Calon Dubes dari Parpol  

Reporter

Rabu, 26 Agustus 2015 22:04 WIB

Pramono Anung. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta -Sekretaris Kabinet Pramono Anung membantah adanya unsur politis dalam menempatkan calon duta besar yang berasal dari kader partai koalisi pendukung pemerintah. Menurut dia, Presiden Joko Widodo memillih calon duta besar itu atas pertimbangan pribadi dan rekam jejak para kandidat.

"Sebenarnya tidak terlalu banyak yah calon duta besar yang berasal dari partai politik," kata Pramono, di Istana Negara, Rabu, 26 Agustus 2015. "Bisa dilihat komposisi dari Presiden ke Presiden. Tetap untuk di negara kelas satu, harus ditempatkan diplomat karir."

Pramono juga mengklaim Presiden dalam memilih calon duta besar itu tidak didasari atas tekanan partai politik koalisi pemerintah. Menurut dia, pemilihan calon duta besar itu murni atas hak prerogatif Presiden melalui diskusi dengan Kementerian Luar Negeri.

Sebelumnya, dalam surat bertanggal 6 Juli 2015, Presiden Joko Widodo memilih 33 daftar nama calon duta besar. Dari daftar itu, 12 calon bukan diplomat karier. Mayoritas dari mereka adalah politikus pendukung pemerintah. Lainnya merupakan anggota tim sukses, seniman dan akademikus.

Adapun dari duabelas nama calon duta besar itu adalah Safira Machrusah, calon Duta Besar Aljazair (Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa; Husnan Bey Fananie, calon Duta Besar Azerbaijan (politikus Partai Persatuan Pembangunan); Helmy Fauzi, calon Duta Besar Republik Mesir (politikus PDI Perjuangan); Mayjen Purnawirawan Mochammad Luthfie Wittoeng, calon Duta Besar Bolivairan Venezuela.

Kemudian Marsekal Madya Purnawirawan Muhammad Basri Sidehabi, calon Duta Besar Qatar; Rizal Sukma, calon Duta Besar Inggris; Marsekal Madya Purnawirawan Budhy Santoso, calon Duta Besar Republik Panama (Ketua PKPI); Diennaryati Tjokrosuprihatono, calon Duta Besar Ekuador (politikus Partai NasDem); Agus Maftuh Abegebriel, calon Duta Besar Kerajaan Arab Saudi (dosen UIN Kaligaja Yogyakarta); Amelia Achmad Yani, calon Duta Besar Bosnia-Herzegovina (bekas Ketua Umum Partai Peduli Rakyat Nasional).

Lalu beredar juga nama Sri Astari Rasjid, calon Duta Besar Republik Bulgaria (pelukis) dan Alexander Litaay, calon Duta Besar Repuplik Kroasia (bekas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan).

REZA ADITYA

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

4 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

5 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

14 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Bicara soal Hubungannya dengan Pratikno di Dua Periode Jokowi

16 hari lalu

Pramono Anung Bicara soal Hubungannya dengan Pratikno di Dua Periode Jokowi

Pramono Anung mengaku senang bekerja sama dengan Pratikno.

Baca Selengkapnya

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

21 hari lalu

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman di Teheran setelah ketiga negara mengecam serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kembali Dukung UNRWA, Jepang Salurkan Dana Rp555,8 Miliar

32 hari lalu

Kembali Dukung UNRWA, Jepang Salurkan Dana Rp555,8 Miliar

Pemerintah Jepang akan menyalurkan dana sebesar US$35 juta atau sekitar Rp555,86 miliar kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA)

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Ingin Dunia Fokus pada 3 Hal Ini untuk Atasi Perang Gaza

33 hari lalu

Retno Marsudi Ingin Dunia Fokus pada 3 Hal Ini untuk Atasi Perang Gaza

Retno Marsudi menekankan Indonesia dan negara-negara Arab fokus pada tiga hal utama, terkait perang Gaza. Diantaranya resolusi PBB dijalankan.

Baca Selengkapnya

Penjelasaan Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia soal Kisruh TPPO Mahasiswa

34 hari lalu

Penjelasaan Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia soal Kisruh TPPO Mahasiswa

Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Thomas Graf, buka suara ihwal polemik dugaan TPPO berkedok magang mahasiswa yang melibatkan negaranya.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Australia Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

38 hari lalu

Indonesia dan Australia Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

Australia dan Kementerian Luar Negeri RI pada 28 Maret meresmikan peluncuran kampanye perayaan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Baca Selengkapnya