Walikota Bandung, Ridwan Kamil saat Peluncuran Aplikasi Tombol Panik di Bandung Command Center, Balaikota, Bandung, Jawa Barat. 10 Juli 2015. Aplikasi android tersebut merupakan aplikasi yang digunakan oleh pengguna saat menghadapi bahaya. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ikut mengomentari lesunya nilai tukar rupiah yang hingga saat ini telah menembus angka 14 ribu per dolar Amerika Serikat. "Saya prihatin, terus terang kita pernah mengalami masa-masa rupiah naik. Artinya, kalau rupiah naik, daya beli menurun," katanya di Balai Kota Bandung, Selasa, 25 Agustus 2015.
Untuk itu, Ridwan meminta warga Kota Bandung membeli produk-produk buatan dalam negeri. "Saya mengimbau warga Bandung, kalau bisa ada barang yang bagus yang compatible dengan barang impor, kita pilih barang buatan dalam negeri," katanya.
Ridwan mencontohkan kacamata kayu yang dikenakannya. Menurut dia, produk buatan tangan asli dalam negeri dengan merek Tesmak ini bahkan telah diakui kualitasnya oleh pasar internasional.
"Kacamata yang saya pakai buatan Bandung. Mudah-mudahan dengan peningkatan keberpihakan penggunaan dan produksi barang dalam negeri, kita tidak terombang-ambing oleh harga dolar terhadap rupiah," katanya.
Ridwan juga mengimbau pemerintah pusat agar segera memperbaiki perekonomian dalam negeri. Sebab, mau tidak mau daerah juga terkena imbasnya. "Imbauan saya ke pemerintah pusat agar fundamental ekonomi Indonesia segera diperbaiki dan investasi segera diperbanyak," ujarnya.