Setelah Merbabu dan Ciremai, Giliran Gunung Slamet Terbakar

Reporter

Selasa, 25 Agustus 2015 19:13 WIB

Sejumlah warga melihat kondisi fisik Gunung Slamet dari pos pengamatan Gambuhan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, 14 September 2014. Meski aktifitas Gunung Slamet menurun, namun warga tetap antusias melihat secara langsung dari dekat. Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Purwokerto - Setelah Gunung Merbabu dan Gunung Ciremai, kini Gunung Slamet dilaporkan terbakar. Lokasi kebakaran diketahui di lereng selatan gunung yang masuk wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, itu. Gunung tersebut diketahui terbakar pada Selasa, 25 Agustus 2015, sekitar pukul 06.00 oleh warga sekitar.‎

Dari informasi yang dihimpun Tempo, lokasi kebakaran diduga merupakan kawasan ilalang yang berada di atas hutan lindung. Lokasi tersebut berada di Igir Duwur yang masuk wilayah Desa Windujaya, Melung, dan Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng. Untuk mencapai lokasi tersebut dibutuhkan waktu sekitar 6-8 jam dengan berjalan kaki.

"Kami telah mengirim tim pendahulu untuk mengecek lokasi. Tim yang berjumlah sepuluh orang ini terdiri atas beberapa unsur," kata Administratur/Kepala Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyumas Timur Wawan Triwibowo.

Wawan sendiri belum dapat memastikan luas lahan yang terbakar. Ia masih menunggu laporan data dari tim pendahulu yang sudah naik ke lereng gunung tadi pagi. Sebab, lokasi yang cukup sulit berada di balik bukit membuat komunikasi dengan tim pendahulu terganggu.

"Dugaan sementara, lokasi kebakaran berada di kawasan sabana, di petak 58, berdekatan dengan Pos 5 pendakian, dengan ketinggian sekitar 2.500 mdpl," ujar Wawan.

Untuk menangani kebakaran tersebut, KPH Banyumas Timur dibantu unsur TNI/Polri serta masyarakat sudah mengirimkan tim kedua untuk naik dari sisi barat melalui Sungai Jomblang. Namun tim kedua tidak naik sampai ke lokasi. Mereka akan membuat pos di tengah.

"Fungsinya untuk menjembatani komunikasi antara tim atas dan tim bawah karena lokasinya sulit dijangkau dan terkendala komunikasi," tuturnya.

Setelah diketahui secara pasti lokasi kebakaran, tim akan membuat parit agar kebakaran tidak sampai merambah hutan lindung. Jika dugaan tentang lokasi terjadinya kebakaran benar, tim akan membuat parit menuju hulu Sungai Banjaran yang berada tak jauh dari lokasi.

"Dugaan lain, kebakaran terjadi karena ulah manusia yang teledor. Seperti saat kebakaran di Rawalo beberapa waktu lalu yang terjadi karena puntung rokok yang dibuang sembarangan," ucapnya.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

8 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

16 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

41 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

44 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

46 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

46 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

46 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

46 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

51 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

58 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya