Tanpa Rekomendasi Partai, Pasangan Ini Jadi Calon Kepala Daerah  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 24 Agustus 2015 18:57 WIB

Sri Purnomo dan Yuni Satia Rahayu resmi dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Kabupaten Sleman periode 2010 - 2015 dalam sidang paripurna istimewa pelantikan Bupati dan Wakil Bupati di gedung DPRD Sleman, Selasa (10/8). TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Meski rekomendasi pengunduran diri kandidat calon wakil bupati Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Muslimatun, dari DPRD Sleman belum diteken Ketua PDI Perjuangan Sleman, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Sleman, Derah Istimewa Yogyakarta menetapkan dua pasangan calon kepala daerah, Senin, 24 Agustus 2015.

Dua pasangan calon bupati/wakil bupati kabupaten ini adalah Yuni Satia Rahayu-Danang Wicaksana Sulistya, dan Sri Purnomo-Sri Muslimatun. “Komisi menetapkan dua pasangan itu sebagai calon yang akan maju dalam pemiliha kepala daerah,” ujar kata Ahmad Shidqi, Ketua KPUD Sleman, Senin, 24 Agustus 2015.

Hingga penetapan dua pasangan calon itu Sri Muslimatun masih belum mengantongi surat penetapan pemberhentiannya dari anggota DPRD Sleman. Surat keputusan pemberhentian dari keanggotaan juga harus ditandatangani oleh Gubernur DIY, selain surat rekomendasi pemberhentian dari PDI Perjuangan. Sri Muslimatun memang anggota Fraksi PDI Perjuangan.

KPUD memberikan waktu selama 60 hari untuk kelengkapan itu. Dua pasangan itu akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah pada 9 Desember 2015 mendatang. "Kalau batas waktu 60 hari syarat tidak dipenuhi, kami akan konsultasi ke KPU pusat," kata dia.

Sebelumnya, Ketua PDI Perjuangan Sleman, Kuswanto, menyatakan, belum meneken rekomendasi pemberhentian Sri Muslimatun sebagai anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan. "Kalau saya belum tanda tangan, apa bisa rekomendasi berhentinya dari anggota dewan," ujar Kuswanto, Jumat, 21 Agustus 2015.

Menurut Kuswanto, dia sengaja menolak meneken surat pengunduran diri Sri Muslimatun, karena pencalonannya merugikan partai. “Lebih baik ada yang dikorbankan yaitu pemilihan kepala daerah ditunda hingga 2017. Tapi bertujuan untuk memilih kepala daerah yang betul-betul baik dan berkualitas,” katanya berkilah.

Dia mengakui, secara politis partainya dirugikan dengan majunya Sri Muslimatun yang berpasangan dengan kandidat yang menjadi rival pasangan yang diusung PDI Perjuangan, pasangan Yuni-Danang. Pasangan ini juga didukung Partai Gerindra dan PKS.

Ketua tim pemenangan Sri Purnomo-Sri Muslimatun, Sadar Narima mengatakan, pihaknya berharap ada kemauan yang baik dalam pemilihan kepala daerah ini dari partai politik. Termasuk soal pengunduran diri Sri Muslimatun sebagai anggota DPRD. "Surat pengundurandiri diri susah disampaikan ke partai politik PDI Perjuangan," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Erina Gudono Dijagokan Gerindra Jadi Calon Bupati Sleman, Ini Profil Kabupaten Sleman

48 hari lalu

Erina Gudono Dijagokan Gerindra Jadi Calon Bupati Sleman, Ini Profil Kabupaten Sleman

Kabupaten Sleman adalah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain panorama, Kabupaten Sleman juga kaya akan warisan budaya yang menakjubkan.

Baca Selengkapnya

Jika Erina Gudono Maju Pilkada 2024, Bisakah Ulangi Sukses Menantu Jokowi Lainnya, Bobby Nasution Wali Kota Medan?

50 hari lalu

Jika Erina Gudono Maju Pilkada 2024, Bisakah Ulangi Sukses Menantu Jokowi Lainnya, Bobby Nasution Wali Kota Medan?

Erina Gudono, istri Kaesang sebagai salah satu kandidat calon Bupati Sleman dalam Pilkada 2024 dari Partai Gerindra. Ulangi menantu Jokowi di Medan?

Baca Selengkapnya

Calendar of Event Sleman, Labuhan Merapi dan Sleman Temple Run Masih Jadi Andalan

25 Januari 2024

Calendar of Event Sleman, Labuhan Merapi dan Sleman Temple Run Masih Jadi Andalan

Kabupaten Sleman akan menggelar 120-an event sepanjang 2024, dari MICE, musik, budaya, sampai olahraga dan keagamaan.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Kafe Tempat Kongko Anak Muda di Yogyakarta

14 Agustus 2023

Rekomendasi 5 Kafe Tempat Kongko Anak Muda di Yogyakarta

Beragam jenis dan kelas kafe tumbuh menjamur di Yogyakarta. berikut 5 kafe yang tren di Kota Pelajar ini tepat untuk kongko anak muda. Apa saja?

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

Rumah Mahasiswa Diduga Korban Mutilasi di Yogyakarta Ramai Dikunjungi Pelayat, Orang Tua Syok

16 Juli 2023

Rumah Mahasiswa Diduga Korban Mutilasi di Yogyakarta Ramai Dikunjungi Pelayat, Orang Tua Syok

Kedua orang tua korban mutilasi di Yogyakarta masih syok.

Baca Selengkapnya

Korban Mutilasi di Yogyakarta Mahasiswa Asal Pangkalpinang, Keluarga Pasrah Tunggu Tes DNA Keluar

16 Juli 2023

Korban Mutilasi di Yogyakarta Mahasiswa Asal Pangkalpinang, Keluarga Pasrah Tunggu Tes DNA Keluar

Meski belum mendapat kepastian dari polisi, keluarga di Kota Pangkalpinang 99 persen yakin korban mutilasi adalah Redho.

Baca Selengkapnya

Tangkap Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Polisi Konfirmasi Laporan Orang Hilang di Bantul

16 Juli 2023

Tangkap Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Polisi Konfirmasi Laporan Orang Hilang di Bantul

Korban mutilasi ditengarai mahasiswa UMY yang dilaporkan hilang sejak 11 Juli lalu.

Baca Selengkapnya

Biker Bisa Ikuti Motor Santai Tour De Merapi 2023 Bagi Wisatawan, Begini Syaratnya

13 Juli 2023

Biker Bisa Ikuti Motor Santai Tour De Merapi 2023 Bagi Wisatawan, Begini Syaratnya

Tour de Merapi adalah kegiatan touring sepeda motor secara santai sembari menjelajah tempat- tempat wisata di Sleman terutama objek di lereng Merapi.

Baca Selengkapnya

Festival Seribu Candi di Sleman, Promosi Warisan Budaya Dunia

11 Juli 2023

Festival Seribu Candi di Sleman, Promosi Warisan Budaya Dunia

Festival Seribu Candi merupakan upaya mempromosikan cagar budaya Candi Prambanan yang merupakan Warisan Budaya Dunia.

Baca Selengkapnya