Tolak Uber dan Go-Jek, Puluhan Taksi Kepung ITB

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 24 Agustus 2015 11:40 WIB

Pamplet bertuliskan "Pulang Uber" saat puluhan supir taksi melakukan protes dengan memblokir jalan di Porte Maillot, Paris, Prancis, 25 Juni 2015. Puluhan supir taksi Prancis melakukan protes terhadap layanan taksi UberPOP dengan memblokade akses ke bandara dan kereta api. REUTERS/Charles Platiau

TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Seminar Fenomena Moda Transportasi Baru Kota Bandung di Era Digital, Senin, 24 Agustus 2015. Nasib Uber, Gojek, dan Grabtaxi di Kota Bandung akan ditentukan setelah seminar ini.

Seminar tersebut diikuti para pengemudi taksi yang menolak kehadiran Uber dan Gojek di Kota Bandung. Dari pengamatan Tempo, sebagian dari puluhan pengemudi taksi yang datang membawa spanduk penolakan bertuliskan, "Penolakan Taksi Uber, Dimanakah Kantor Taksi Uber? Gojek? Gobok? Siluman Cooy". Mereka memarkirkan kendaraan di depan pintu gerbang utama kampus ITB, Jalan Ganesha.

NS Eddy, seorang pengurus koperasi angkutan umum di Kota Bandung, mengatakan apa pun hasil seminar, para pengelola angkutan umum tetap akan menolak keberadaan Gojek dan Uber karena menganggap dua moda transportasi ini pelat hitam ini sebagai angkutan liar.

"Kami dari angkutan umum dan taksi menolak dua moda transportasi ini. Kuota taksi di Kota Bandung ini ada 2000 unit dan angkutan kota 5521, saat ini keadaannya mulai kolaps," kata Eddy di Kampus ITB, Senin pagi.

Eddy mengatakan para pengusaha, sopir angkutan umum dan taksi merasa tidak ada keadilan untuk mereka. Pasalnya, kala mengurus izin operasi dan trayek angkutan umum sangat rumit. Namun Gojek dan Uber bisa beroperasi tanpa harus mengurus izin.

"Menurut Perda Nomor 16 Tahun 2012, untuk menjadi pelat kuning banyak aturan yang perlu dipenuhi. Kenapa kita nyatakan ilegal? Karena mereka bisa operasi tanpa izin," tuturnya.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang menjadi pembicara dalam seminar tersebut mengatakan Pemerintah Kota Bandung akan mengambil keputusan untuk menentukan nasib keberadaan Gojek dan Uber setelah keluar hasil dari seminar tersebut. "Saya akan mengambil keputusan, tapi menunggu hasil rekomendasi (hasil seminar)," ujar Ridwan Kamil.

Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, pihaknya juga akan memikirkan legalisasi Gojek dan Uber di Kota Bandung jika hasil seminar menunjukkan ada keuntungan yang didapat oleh warga Kota Bandung.

"Kalau secara legal tidak ada solusi, berarti inovasi ini belum bisa diizinkan sampai nanti ketemu format legalitasnya. Tapi kalau ada inovasi legalitas dalam bentuk satu dan lain hal kenapa tidak? Karena yang dutamakan adalah pelayanan kepada warga," Ridwan menjelaskan.

Kampus ITB dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan seminar agar warga, sopir taksi, angkutan kota serta pengusaha angkutan umum bisa mendapatkan suasana akademis dan tidak langsung menganggap keberadaan dua moda transportasi berbasis aplikasi di telepon pintar ini sebagai ancaman. "Kita ingin semua duduk dan berbincang pelan-pelan. Jangan jadi warga sumbu pendek," katanya.

Seminar pada Senin, 24 Agustus 2015 di Aula Barat ITB dibuka oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Para pembicara seminar di antaranya para penyedia layanan transportasi digital, seperti Uber, GoJek, Grab Taxi, serta perwakilan Organda dan Perwakilan Ojek Pangkalan. Seminar juga menghadirkan pakar transportasi ITB dan pakar hukum Unpad untuk mengulas fenomena ini dari sisi hukum dan regulasinya.

Seminar ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Kota Bandung terkait batasan aspek legal aspek teknis dan kelayakan yang harus dipenuhi bagi moda transportasi baru berbasis digital.

PUTRA PRIMA PERDANA

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

4 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

8 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

13 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

14 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

14 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

15 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

19 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

21 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

23 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

24 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya