Harga Daging Sapi di Bandung Masih Tinggi

Reporter

Kamis, 20 Agustus 2015 04:34 WIB

Ilustrasi daging sapi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Bandung – Setelah mogok berjualan pekan lalu, para pedagang daging sapi di Bandung masih mengeluhkan mahalnya harga daging sapi. Di Pasar Kosambi, Kota Bandung, misalnya, harga daging sapi masih berada di level Rp 110 ribu, bahkan Rp 120 ribu, per kilogram.

Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Kosambi, Rizki, 50 tahun, mengeluhkan harga daging yang tak kunjung turun pasca-Lebaran. Ia mengatakan, untuk saat ini, kenaikan harga berada di kisaran 10 persen. “Ya masih gini-gini aja, belum turun dari harga biasanya,” katanya kepada Tempo, Rabu, 19 Agustus 2015.

Rizki mengatakan, akibat harga yang masih tinggi, penjualan daging sapinya pun masih sepi dari pembeli. Namun ia tidak mengetahui secara pasti mengapa harga sapi masih tinggi. “Enggak tahu naiknya kenapa. Kalau naik, ya, dari bandar segitu, cuma enggak tahu bandar dari mana,” ucapnya.

Adapun Asep Dawab, 43 tahun, pedagang di Pasar Cihaur Geulis, Kota Bandung, bernasib sama. Dia masih mengeluhkan harga daging yang tak kunjung turun hingga berimbas sepinya pembeli. “Harga mah tetep aja, enggak turun-turun, pernah turun seribu,” ucapnya.

Menurut Asep, idealnya harga daging sapi sebesar Rp 90-95 ribu per kilogram seperti saat sebelum puasa. Ia pun mengaku harga tersebut mengikuti harga dari bandar. “Ini juga paling yang belinya dari tukang bakso dan rumah makan. Yang biasa-biasa paling beli sekilo atau setengah,” ujarnya.

Pengelola Pasar Kosambi, Ahmad Sopandi, mengatakan harga rata-rata daging ayam adalah Rp 38-40 ribu per kilogram. "Memang, semenjak mogok kemarin, harga sapi belum turun-turun," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Tempo hingga pukul 12.00, beberapa pedagang daging di Pasar Cihaur Geulis dan Kosambi belum juga tutup. Sebab, masih banyak daging yang belum laku terjual. Padahal, menurut Asep, para pedagang sudah berjualan sejak pukul 02.00 dinihari.

Asep dan Rizki pun berharap pemerintah segera mengatasi ketidakstabilan harga daging sapi ini. “Mudah-mudahan pembelinya juga banyak, meskipun harga turun kan kalau pembelinya enggak ada ya sama aja,” ucap Asep.

ADI PERMANA

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

7 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

17 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

22 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

27 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

53 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.

Baca Selengkapnya