Makam Tan Malaka Tak Terurus, Pemerintah Diminta Perbaiki  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 19 Agustus 2015 16:46 WIB

Pembongkaran makam yang diduga sebagai makam Tan Malaka, untuk diteliti tulang belulangnya oleh tim forensik dari Universita Indonesia di Desa Selo Panggung, Kediri, Jawa Timur (12/9). Foto ANTARA/Arief Priyono

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri berharap Kementerian Sosial tergerak memperbaiki makam pahlawan nasional Tan Malaka di lereng Gunung Wilis. Hingga kini makam tersebut tak terurus meski sebagian warga masih rutin membersihkan rumput di atasnya.

Harapan warga Desa Selopanggung ini disampaikan Mohamad Zairi, bekas Kepala Desa Selopanggung yang juga panitia pembongkaran makam terduga Tan Malaka kepada Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Menurut Zairi, momentum saat ini sangat pas untuk melakukan pemugaran makam Tan Malaka yang terasing di lereng Gunung Wilis. “Saya yakin Ibu Menteri tergugah karena memiliki kedekatan sosial dengan masyarakat Kediri dan Tan Malaka,” kata Zairi kepada Tempo, Rabu 19 Agustus 2015.

Dia menjelaskan sejak dibongkar oleh keluarga Tan Malaka pada 12 September 2009 lalu, hingga kini kondisi makam dibiarkan begitu saja. Tak ada nisan ataupun bangunan permanen di makam itu sebagai penanda. Sebagai ancar-ancar, seorang warga meletakkan batu cukup besar di dekat makam.

Zairi mengeluhkan sikap Pemerintah Kabupaten Kediri yang hingga kini sama sekali tak tergerak melakukan perawatan tempat-tempat bersejarah. Bahkan sejak menjabat kepala desa beberapa tahun lalu, hingga kini Zairi tak melihat adanya respon pemerintah kepada makam itu. “Kami hanya berharap pada Menteri Sosial untuk memugarnya,” katanya.

Makam Tan Malaka di lereng Gunung Wilis dalam kondisi tak terurus. Selain dikelilingi belukar, makam yang berada di komplek pemakaman desa itu masih menjorok ke bawah dan jauh dari jalan desa. Dibutuhkan upaya keras untuk menuruni lereng yang melewati sungai kecil untuk mencapai makam tersebut.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Kediri Haris Setiawan mengaku pemerintah daerah belum memiliki rencana melakukan pemugaran makam Tan Malaka di Desa Selopanggung. Hingga kini pemerintah masih menunggu hasil kajian tim sejarawan dalam melacak kebenaran makam tersebut.

Pemerintah juga berdalih uji DNA yang dilakukan keponakan Tan Malaka beberapa tahun lalu belum keluar. “Kami masih kaji dulu dan tunggu penetapan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala,” kata Haris.

Sikap berbeda dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang berencana mengalokasikan anggaran untuk pemeliharaan rumah kelahiran Tan Malaka. Pejabat Gubernur Sumatera Barat Reydonnyzar Moenek dalam wawancaranya dengan Tempo mengatakan Tan Malaka memiliki kontribusi besar dalam mewujudkan bangsa ini. “Kami mendorong bagaimana Tan Malaka mendapatkan tempat yang baik di mata masyarakat Minang dan dunia,” katanya di Padang.

Karena itu dia akan mengajak pemerintah kabupaten/kota dan DPRD untuk serius merawat rumah kelahiran Tan Malaka. Rumah gadang tempat kelahiran Tan Malaka ini masih berdiri di Nagari Pandan Gadang, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Rumah berukuran 12 x 8 meter itu terlihat reot.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

4 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

4 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

5 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gelar Halal Bihalal untuk Pegawai Pemkab Kediri

7 hari lalu

Mas Dhito Gelar Halal Bihalal untuk Pegawai Pemkab Kediri

Kegiatan bertajuk Nglencer Ning Pendopo itu dihadiri ribuan pegawai dari tiap OPD.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito: Peluang ke Olimpiade Paris Tidak Mustahil

7 hari lalu

Mas Dhito: Peluang ke Olimpiade Paris Tidak Mustahil

Demi meraih tiket Olimpiade Paris, Indonesia harus berjuang lebih keras di laga perebutan juara 3.

Baca Selengkapnya

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

8 hari lalu

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

Terdapat ratusan purna aktivis dan DKC Kabupaten Kediri yang hadir dalam acara reuni

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

10 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri

13 hari lalu

Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang digadang-gadang mencalonkan kembali sejauh ini masih fokus menuntaskan amanah hingga masa periodenya berakhir.

Baca Selengkapnya

Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

16 hari lalu

Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

Usulan Kemensos itu disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Abdullah Azwar Anas.

Baca Selengkapnya

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

16 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya