Ada Salam Sunda Sampurasun di Markas PBB New York  

Reporter

Rabu, 19 Agustus 2015 16:10 WIB

Markas besar PBB di New York merupakan salah satu hasil karya Oscar Niemeyer yang dibangun pada tahun 1949-1950. AP/Osamu Honda

TEMPO.CO, Purwakarta - Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi memperkenalkan salam khas Sunda "Sampurasun" ketika memulai pidato kebudayaan di hadapan 700 peserta dari 90 negara yang dihelat di markas PBB New York, Amerika Serikat.

Para peserta yang tergabung dalam Forum Pemimpin Muda Dunia tersebut sontak dibuat masgul. Sebab, tak satu pun dari mereka yang mengerti salam khas Sunda itu.

Namun Dedi yang juga konsisten mengenakan pakaian adat Sunda berupa baju dan celana kampret warna putih dilengkapi iket (ikat kepala) dengan percaya diri segera melanjutkanya dengan mengucapkan salam dalam bahasa Indonesia, selamat pagi, dan langsung menerjemahkannnya ke bahasa Inggris, good morning.

Para peserta pun baru sadar, lalu menyahutnya serentak dengan ucapan yang sama. Tepuk tangan membahana di ruang yang dijadikan ajang pidato kebudayaan Dedi yang diundang khusus International Young Leader Assembly di markas PBB, New York, Selasa siang waktu Amerika Serikat, 18 Agustus 2015.

Pada bagian pidato kebudayaannya yang naskahnya diterima Tempo melalui surat elektronik, Dedi mengungkapkan ihwal akar tradisi budaya pedesaan dengan sistem pendidikan berkarakter Sunda sebagai basis kekuatannya telah melahirkan kembali kekuatan lama yang sempat tergilas akar budaya luar.

"Misalnya dalam pembentukan karakter, kemandirian, kreativitas, dan kewirausahaan," Dedi menjelaskan.

Menurut dia, anak-anak sekolah di Purwakarta saat ini sudah mulai mengenal kembali akar budaya leluhurnya, misalnya, mengaji dan belajar selepas Magrib, melaksanakan puasa Senin-Kamis, salat Duha, beternak kambing, memelihara ikan, menanam padi dan palawija serta membuat tas sekolah dari bahan daur ulang. Termasuk di dalamnya belajar menabung.

Penerapan sistem pendidikan berbasis kebudayaan Sunda yang dijadikan sebagai muatan lokal dari kurikulum yang ada, menurut pengakuan Dedi, mendapatkan apresiasi yang sangat positif dari para peneliti dan ilmuan yang mengikuti dan mempelajari pidato kebudayaan yang disampaikannya itu.

"Mereka tertarik untuk meneliti. Kami persilahkan mereka datang ke Purwakarta untuk meriset langsung tentang bagaimana sistem pendidikan yang telah diterapkan di Purwakarta itu dijalankan," kata Dedi.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Bupati Purwakarta Mundur dari Jabatan, Berikut Profil Anne Ratna Mustika yang Gemar Sepak Bola

27 Agustus 2023

Bupati Purwakarta Mundur dari Jabatan, Berikut Profil Anne Ratna Mustika yang Gemar Sepak Bola

Anne Ratna Mustika Bupati Purwakarta periode 2018 -2023 belum lama ini mengundurkan diri karena berniat nyaleg. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Gempa Darat Magnitudo 3,4 Guncang Purwakarta

8 Desember 2021

Gempa Darat Magnitudo 3,4 Guncang Purwakarta

Sumber gempa berkedalaman 7 kilometer akibat aktivitas Sesar Cirata.

Baca Selengkapnya

BMKG: Sesar Cirata Kembali Picu Gempa di Purwakarta

16 Maret 2020

BMKG: Sesar Cirata Kembali Picu Gempa di Purwakarta

Gempa tektonik yang bersumber di darat kembali menggoyang sebagian Purwakarta, Jawa Barat. Kali kedua dalam lima hari.

Baca Selengkapnya

Taman Sri Baduga Purwakarta Cocok Jadi Tempat Ajang Internasional

8 Maret 2019

Taman Sri Baduga Purwakarta Cocok Jadi Tempat Ajang Internasional

Apa saja kelebihan Taman Sri Baduga Purwakarta, Jawa Barat, sehingga cocok sebagai tempat penyelenggaraan event berskala internasional?

Baca Selengkapnya

Siswa Baru di Purwakarta Diwajibkan Bersepeda dan Jalan Kaki

24 November 2017

Siswa Baru di Purwakarta Diwajibkan Bersepeda dan Jalan Kaki

Dedi akan memprioritaskan para pelajar yang bersekolah di wilayah perkotaan terlebih dahulu. Sebab, kondisinya sudah nyaman dengan trotoar yang bagus serta arus kendaraannya landai.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sate Maranggi di Desa Cirende Ketiban Pulung

24 November 2017

Pedagang Sate Maranggi di Desa Cirende Ketiban Pulung

Dedi mengatakan, sate maranggi itu sudah menjadi ikon kuliner Purwakarta yang sudah mendunia dan sudah dipatenkan. Penikmatnya pun mulai dari rakyat biasa hingga Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Bupati Purwakarta: Keluarga Miskin Purwakarta Punya Stok Beras Melimpah

24 November 2017

Bupati Purwakarta: Keluarga Miskin Purwakarta Punya Stok Beras Melimpah

Kang Dedi mengaku senang dengan bergulirnya program ATM Beras Perelek. "Cita-cita kami untuk mensubsidi beras premium secara gratis melalui subsidi silang si kaya buat si miskin telah terlaksana dengan baik," ucapnya.

Baca Selengkapnya

Air Mancur Sri Baduga Tak Berjoget untuk Sementara

18 September 2017

Air Mancur Sri Baduga Tak Berjoget untuk Sementara

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta maaf kepada semua
warga Purwakarta dan para pelancong luar daerah karena
kenyamanannya untuk menonton air mancu

Baca Selengkapnya

Mahyudin : Pancasila Alat Perekat Menyatukan Anak Bangsa

16 September 2017

Mahyudin : Pancasila Alat Perekat Menyatukan Anak Bangsa

Bung Karno menggali Pancasila dari budaya Indonesia.

Baca Selengkapnya

FKUB DKI Belajar Soal Toleransi dan Keberagaman ke Purwakarta

13 September 2017

FKUB DKI Belajar Soal Toleransi dan Keberagaman ke Purwakarta

Di tengah ranking Jawa Barat yang sangat rendah, Kabupaten
Purwakarta memiliki tingkat kerukunan umat beragama yang
tinggi.

Baca Selengkapnya