Artefak Neolitikum Ditemukan di Bibir Sungai Serayu

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 19 Agustus 2015 14:10 WIB

Gambar evolusi manusia, perubahan manusia dari zaman prasejarah hingga zaman modern di Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, 27 Desember 2014. Museum yang diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO ini memamerkan diorama manusia purbakala dan fosil yang ditemukan di Jawa. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Purwokerto - Tim Ekspedisi Serayu 2015 menemukan sejumlah benda yang diduga merupakan kapak batu di Desa Papringan, Kecamatan Banyumas, Jawa Tengah. Kapak itu ditemukan di lokasi yang jaraknya tak sampai 200 meter dari bibir Sungai Serayu.

Tim yang dipimpin oleh Heni Purwono dan beranggotakan Dhian, Nono, dan Gatot serta didampingi dosen sejarah Universitas Muhammadiyah Purwokerto Prof Sugeng Priyadi menganggap temuan itu sebagai fakta yang menguatkan Serayu sebagai pusat peradaban.

Sugeng mengatakan kapak batu itu bisa saja berasal dari zaman Neolitikum. "Melihat halusnya permukaan kampak, dapat dipastikan ini peninggalan zaman Neolithikum," kata Sugeng, Rabu, 19 Agustus 2015.

Lokasi penemuan tersebut, ujar Sugeng, juga diperkirakan sebagai pusat peradaban manusia purba lembah Sungai Serayu. "Banyak batu-batu di sekitar situs tidak serupa dengan perkakas kapak batu yang kami temukan. Bisa jadi tempat itu merupakan pasar prasejarah," kata Sugeng.

Pemilik lahan tempat ditemukannya artefak prasejarah tersebut, Timin, 37 tahun, mengatakan sejak 2005 ia menemukan barang-barang seperti itu. "Pernah dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas membawa batu-batu yang saya temukan untuk diteliti. Menurut mereka setelah diteliti, artefak tersebut berasal dari 1500 sampai 3000 tahun yang lalu. Sebagian temuan batu itu kini disimpan di Museum Sendangmas," kata Timin.

Ketua Tim Ekspedisi Serayu Bidang Sosial Budaya Heni Purwono mengaku semakin yakin bahwa sejak dulu Sungai Serayu sudah menjadi pusat peradaban dari masa ke masa. "Sejak dari hulu di Dieng hingga di Banyumas, kami menemukan fakta bahwa tidak jauh dari aliran Serayu selalu kami temukan artefak dari berbagai zaman,” kata dia.

Dia mengatakan di daerah Wonosobo dan Purbalingga banyak ditemukan artefak zaman Hindu. Sementara di Banjarnegara ada beberapa artefak zaman Megalitikum. “Namun yang paling mengejutkan ya di Banyumas ini ada artefak zaman Neolitikum," kata Heni.

Anggota tim ekspedisi lain, Gatot HC, mengatakan sudah banyak artefak yang ditemukan oleh Tim Ekspedisi Serayu 2015. "Semua temuan tim akan kami bukukan dan rencananya akan kami bagikan kepada peserta Kongres Sungai Indonesia. Kami berharap hasil ekspedisi Serayu ini menggugah semua pihak untuk merawat sekaligus menggali kebudayaan asli Sungai Serayu," katanya.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

10 Oktober 2023

Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

Uji baru mengkonfirmasi kekunoan jejak kaki manusia purba di New Mexico, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

24 Februari 2023

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

BRIN dan BMKG menggelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Tengah untuk mengantisipasi efek Cuaca Ekstrem.

Baca Selengkapnya

Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

15 Januari 2023

Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

Museum itu disebut sebagai museum purbakala terbesar di Pulau Sumatera.

Baca Selengkapnya

Bukan Sekadar Lagu, 5 Fakta Menarik Bengawan Solo

2 Oktober 2022

Bukan Sekadar Lagu, 5 Fakta Menarik Bengawan Solo

Bengawan Solo, sungai terpanjang di Indonesia. Ini 5 fakta menarik tentang sungai ini, termasuk pesawat Garuda Pernah water landing dan pencemaran.

Baca Selengkapnya

Pameran Kampung Purba Indonesia, dari Homo Erectus sampai Mumi Mamasa

18 September 2022

Pameran Kampung Purba Indonesia, dari Homo Erectus sampai Mumi Mamasa

Menggambarkan kehidupan prasejarah dimulai dari masa berburu hingga menetap, Pameran Kampung Purba adalah metode pembelajaran untuk generasi muda.

Baca Selengkapnya

Fosil Tertua Manusia Misterius Denisovans Ditemukan di Gua Siberia

2 Desember 2021

Fosil Tertua Manusia Misterius Denisovans Ditemukan di Gua Siberia

Analisis DNA yang diekstraksi dari fosil Denisovan menunjukkan bahwa mereka mungkin pernah tersebar di seluruh benua Asia, Asia Tenggara dan Oseania.

Baca Selengkapnya

Lukisan dan DNA Tertua di Dunia Ditemukan di Maros Sulawesi Selatan

22 November 2021

Lukisan dan DNA Tertua di Dunia Ditemukan di Maros Sulawesi Selatan

Lukisan dan DNA tertua di dunia ditemukan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Berikut adalah penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Homo Bodoensis, Disebut Garis Langsung Leluhur Manusia Modern

12 November 2021

Mengenal Homo Bodoensis, Disebut Garis Langsung Leluhur Manusia Modern

Sekelompok manusia purba--yang sudah punah-mendapatkan nama spesies baru: Homo bodoensis. Siapa mereka? Perlukah nama baru itu?

Baca Selengkapnya

Ekspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan

2 November 2021

Ekspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan

Data ekspor Jateng mengalami surplus yang paling tinggi selama 3 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

29 Oktober 2021

Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

Sangi Run Night Trail 2021 digelar untuk memperingati 25 tahun situs purbakala Sangiran menjadi situs warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya