Penyair Joko Pinurbo Baca Puisi di Makam Jurnalis Udin

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 17 Agustus 2015 18:40 WIB

Aliansi Jurnalis Independen memasang baliho yang bertulisan kasus-kasus pembunuhan jurnalis, memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia di Jakarta (3/5). AJI menyatakan akan mendukung calon presiden yang berani mengungkap kasus Udin dan 8 kasus lainnya. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Penyair Joko Pinurbo membaca puisi berjudul Ziarah di makam wartawan Bernas, Fuad Muhammad Syafruddin, Senin 17 Agustus 2015. Jokpin, panggilan akrabnya, menciptakan puisi secara khusus untuk acara peringatan 19 tahun meninggalnya wartawan Udin. Acara ini digagas oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta.

Jokpin membaca karyanya, yang langsung dia tulis dengan tangan. Dia membuatnya pada Ahad malam atau sehari sebelum ziarah ke makam Udin. Puisi itu dibaca di di tempat pemakaman umum Trirenggo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tak jauh dari rumah dinas Bupati Bantul.

Terdapat empat bait dalam puisi itu. Satu di antaranya berbunyi: Kemerdekaan itu, Udin, harta cinta yang harus kautebus dengan kematianmu. Kemerdekaan itu rubrik rindu yang mewartakan kabar baik darimu. Kemerdekaan itu, kami yang berdiri di sekelilingmu untuk memandang matamu yang bersih dan berani.

Peraih penghargaan bergengsi Khatulistiwa Literary Award untuk kategori puisi itu meletakkan selembar karyanya di atas nisan Udin. Jokpin menyatakan tidak sekadar menjalankan profesi kewartawanan, melainkan memenuhi pangilan dan tanggung jawab kemanusiaan. “Udin bekerja dengan penuh kecintaan terhadap profesinya. Ini sesuatu yang tak mudah dilakukan jurnalis,” kata Jokpin.

Karya Jokpin dalam bentuk tulisan tangan akan dipamerkan dalam pameran Tribute to Udin, bagian dari acara peringatan 19 tahun meninggalnya Udin pada 27-30 Agustus 2015. Menurut dia, karya puisi yang langsung dia tulis dengan tangan hanya satu atau dua puisi.

AJI juga melibatkan Koalisi Masyarakat untuk Udin (K@MU) dan Masyarakat Transparansi Bantul untuk napak tilas sebagian perjalanan hidup wartawan Bernas. Napak tilas dan ziarah ke makam Udin bertujuan untuk mengingatkan publik tentang kasus pembunuhan Udin. "Kasus ini tidak kunjung tuntas sejak Udin dibunuh pada tahun 1996," kata Ketua AJI Yogyakarta, Hendrawan Setiawan.

Udin tewas pada 16 Agustus 1996 setelah dianiaya orang tak dikenal di depan rumahnya di Bantul tiga hari sebelumnya. Pembunuhan itu diduga kuat berlatar belakang pemberitaan Udin yang giat mengkritik pejabat dan kebijakan pemerintah setempat.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

24 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

26 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

26 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

27 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

30 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

30 hari lalu

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

22 Februari 2024

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

AJI dan LBH Pers meminta Perpres Publisher Rights yang telah disahkan Presiden Jokowi dijalankan secara akuntabel.

Baca Selengkapnya

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

14 Februari 2024

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

Ujaran kebencian berpotensi memicu perselisihan sosial. Ujaran kebencian juga dapat berujung pada stigma, persekusi, dan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

13 Februari 2024

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

Ketua BEM UGM tanggapi pelaporan ke polisi terhadap sutradara dan 3 pakar hukum pemeran di film Dirty Vote. Ia khawatir terhadap kebebasan berpendapat

Baca Selengkapnya

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

13 Februari 2024

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

Ujaran kebencian terbanyak ditujukan terhadap kelompok Yahudi, disusul kelompok penyandang disabilitas.

Baca Selengkapnya