Sultan Minta Konvoi Moge di Yogya Tak Kuasai Jalan  

Reporter

Senin, 17 Agustus 2015 13:58 WIB

Seorang pengendara sepeda menghadang laju konvoi motor gede (moge) di perempatan Condong Catur, Yogyakarta, 15 Agustus 2015. Aksi Elanto Wijoyono, pria pemberani tersebut membuat heboh Nitizen di sejumlah sosial media. liputan6.com

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X meminta pengendara moge, peserta acara Jogja Bike Rendezvous 2015 untuk tidak mengganggu pengguna jalan lainnya. "Tidak merasa nomor satu di jalan," ujar Sultan usai menjadi inspektur upacara Hari Kemerdekaan di Istana Gedung Agung, Senin, 17 Agustus 2015.

Sultan mengatakan segala jenis kendaraan juga diimbau tidak mengganggu pengguna jalan lain yang punya hak sama. Menurut Sultan, sebaiknya para peserta konvoi dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. "Dan jangan sampai menghentikan pengguna jalan lain terlalu lama demi konvoinya," ujar Sultan.

Sultan mengatakan untuk konvoi seperti motor gede yang berjumlah banyak, peran kepolisian tetap diperlukan untuk mengawal. "Polisi memfasilitasi, jangan sampai konvoi mengganggu lalu lintas dan kepentingan warga lainnya," ujarnya.

Terkait penghadangan konvoi moge oleh Elanto Wijoyono di perempatan Condong Catur Yogyakarta pada Sabtu, 15 Agustus 2015, Sultan memandang penghadangan oleh Elanto tersebut sebagai bentuk respons dan aspirasi masyarakat.

Sultan mengatakan pemerintah DIY tak pernah melarang adanya aktivitas konvoi kendaraan di Yogyakarta, termasuk yang digelar pemilik motor gede se-Indonesia dalam ajang Jogja Bike Rendezvous (JBR) 2015 ini. Menurut Sultan, acara Jogja Bike Redezvous adalah agenda tahunan yang juga didukung pemerintah agar bisa memberi dampak positif pada perekonomian di Yogyakarta.

Sultan selaku gubernur juga sempat menobatkan acara tersebut sebagai Honorary Ambassador of Tourism atau duta wisata untuk Yogya. "Setiap perayaan hari kemerdekaan mereka berjanji menggelar peringatan itu," ujarnya.

Namun Sultan mengakui agenda yang digelar rutin setiap hari kemerdekaan itu bisa berdampak negatif ketika bergesekan dengan kepentingan masyarakat luas, terutama hadirnya polusi suara dari motor gede yang berseliweran di Yogyakarta. "Masyarakat saya harap bisa juga memahami dampak event ini, terutama dengan suara bising yang mungkin banyak muncul," ujarnya.

Sultan juga meminta kepada masyarakat agar tidak melulu melihat dari sisi negatif terhadap acara pemilik motor gede tersebut.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

1 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

3 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

4 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

4 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya