Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Pacitan - Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menikmati peringatan perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-70 dengan menonton lomba panjat pinang di Lapangan Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Minggu siang, 16 Agustus 2015. Acara itu digelar oleh warga setempat.
SBY mengatakan lomba panjat pinang merupakan tradisi warga untk merayakan hari kemerdekaan Indonesia dan perlu dilestarikan untuk meningkatkan jiwa nasionalisme. "Ini lomba panjat pinang tradisi yang baik dan perlu diteruskan. Indonesia tidak boleh meninggalkan nilai-nilai lokal," ujar SBY.
SBY juga memberi motivasi kepada para pemain panjat pinang agar menjaga kekompakan untuk mencapai puncak pinang dan mengibarkan bendera Merah Putih. "Selamat berjuang pemain panjat pinang. Tolong dihabiskan yang ada di atas (hadiah)," ucap SBY.
Hadiah yang digantung pada 19 pohon pinang dengan ketinggian 8,5 meter ada beberapa jenis, di antaranya kaus, handuk, sarung, sabun cuci pakaian, dan sendal japit. Perlombaan itu diikuti 19 regu dari masing-masing desa di Kecamatan Kebonagung.
Setiap regu terdiri atas lima pemain. Mereka berusaha keras memanjat 19 batang pinang yang dilumuri oli. Tim pemain juga berupaya mencapai puncak dan mengambil hadiah yang digantung panitia kegiatan.
SBY datang ke Pacitan yang merupakan kampung halamannya untuk merayakan HUT ke-70 RI. Selain melihat lomba panjat pinang di Kecamatan Kebonagung, SBY yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono, dan Sartono Hutomo (Anggota DPR RI dari Partai Demokrat) bakal melihat Pacitan Expo di alun-alun dan mengikuti upacara bendera di Monumen Jenderal Sudirman di Kecamatan Nawangan, 17 Agustus 2015.