Ini Profil Elanto Wijoyono Yang Hadang Konvoi Moge  

Reporter

Editor

Febriyan

Senin, 17 Agustus 2015 05:34 WIB

Erlanto Wijoyono.Facebook

TEMPO.CO ,Yogyakarta - Elanto Wijoyono, 32, warga Condong Catur Kabupaten Sleman Yogyakarta menghebohkan dunia maya karena aksi nekatnya menghentikan konvoi motor gede di Yogya pada Sabtu 15 Agustus 2015.

Elanto selama ini sebenarnya dikenal sebagai aktivis yang banyak bergerak dalam proyek 'Jogja Ora Didol, Warga Berdaya'. Proyek ini merupakan sebuah gerakan sosial jalanan yang melibatkan banyak komunitas. Dari kalangan seniman di Yogya, kelompok street art, pesepeda, hingga aktivis lingkungan.

Gerakan komunitas ini beragam. Menyoroti pelbagai hal. Mulai dari maraknya pembangunan hotel, sistem pemerintahan yang bobrok, kekeringan akibat bangunan komersil, sampai fungsi-fungsi ruang publik yang lenyap di Yogya. "Ini seperti organisasi tanpa bentuk, merespon isu apapun yang tak berjalan sesuai aturan," ujar Elanto terkekeh saat menjelaskan kepada Tempo ihwal komunitasnya Ahad 16 Agustus 2015.

Organisasi tanpa bentuk atau OTB sendiri merupakan sebuah istilah yang sempat populer di masa lalu, merujuk sebuah gerakan yang menjadi musuh awal rezim Orde Baru. Di Yogya, gerakan Elanto dan kawan-kawannya bergulir sejak tahun 2011 silam. Misalnya saat aksi mengkritik Wali Kota Yogya Haryadi Suyuti tahun 2013 lalu karena mengizinkan pembangunan ratusan hotel baru di Yogya dan mengabaikan ruang publik. Gerakan kritik itu diberi nama "Ora Masalah Har !".

Aksi ELanto cs lainnya adalah menentang pemberian lahan-lahan persil negara untuk area reklame, dalam tajuk "Jogja Ora Didol". Saat itu, komunitas Elanto memenuhi dinding-dinding ruang publik yang dipakai iklan komersil dengan lukisan grafiti.

Elanto belakangan getol menyoal dan melaporkan pemerintah Kota Yogya karena membiarkan sebuah bangunan warisan budaya tionghoa di kawasan Malioboro hancur karena pembangunan hotel bintang empat. Aksi Elanto ini berhasil membuat Ombudsman daerah memaksa pihak hotel dan pemerintah kota membangun ulang bangunan budaya yang hancur itu.

Menurut Elanto, kali ini, aksi ugal-ugalan pengguna moge di jalan pun sudah saatnya dilawan. Karena berkedok perlindungan aparat negara padahal secara aturan melanggar dan merugikan pengguna jalan lain, yang sama-sama membayar pajak. "Urusan sepele berhenti di lampu merah saja nggak bisa dijaga, mau menjaga yang besar gimana?" ujar Elanto.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

9 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya