Mega:Soal Kenaikan Harga, Saya Ambil Kebijakan yang Tidak Populis

Reporter

Editor

Senin, 14 Juli 2003 16:37 WIB

TEMPO Interaktif, Badung:Presiden Megawati Soekarnoputri kembali menegaskan sikap pemerintah untuk tidak menunda atau mencabut kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak, tarif dasar listrik dan telpon. Bahkan, di hadapan sekitar 30 ribu massa PDI Perjuangan, Mega menegaskan keberaniannya untuk memilih kebijakan yang tidak popular dan tidak populis itu demi masa depan bangsa. Saya akui keputusan menaikkan tariff BBM, TDL dan telpon bukan hal yang mudah, tapi kita tidak memiliki pilihan lain untuk segera membawa bangsa tercinta ini keluar dari krisis, tandas Mega, di lapangan Mengwi, Badung, ketika memberikan orasi politik serangkaian HUT ke 30 PDI Perjuangan, Minggu (12/1). Ditambahkan, dirinya tidak akan mengambil kebijakan yang populis, namun menjerumuskan bangsa lebih dalam lagi dalam kubangan krisis. Dalam jangka panjang, bangsa ini harus bisa mengurangi utang, bahkan terlepas dari lilitan utang berkepanjangan seperti yang terjadi selama ini. Kebijakan masa lalu memberi pelajaran berharga, masyarakat dininabobokkan dengan subsidi yang didapatkan dengan mengeruk sumber daya alam dan pinjaman utang. Memang dukungan politis dari rakyat diperoleh, tapi akhirnya menyebabkan runtuhnya fondasi perekonomian bangsa, papar Mega. Diakui, bukan hal yang mudah untuk mengubah cara berpikir rakyat yang selama 30 tahu dibuai dengan kebijakan harga murah. Untuk itu, dibutuhkan pengertian dan kerja keras untuk memahamkan bahwa kebijakan yang diambilnya adalah pilihan terbaik dan tidak ada pilihan lain. Kendati belum memberikan hasil yang menggembirakan, pilihan ini saya yakini membawa kehidupan bangsa ke arah yang lebih baik. Indikasinya bisa dilihat pada indikator ekonomi makro kita, dan rasio utang luar negeri pada PDB (pendapatan domestik bruto) yang lebih kecil, jelasnya. Bagi dia, indikator tersebut menunjukkan langkah ke arah kemandirian dalam menjalankan roda ekonomi. Selanjutnya, Mega minta seluruh warga PDI Perjuangan dan bangsa Indonesia untuk hidup sederhana. Saya mohon dapat dipahami dan didukung. Walaupun sangat berat, mari kita pikul bersama dan akan terasa lebih ringan, katanya. Permintaan itu ia tujukan pula kepada kalangan pejabat, partai politik, dan pihak-pihak lain. Pada bagian lain, dalam pidatonya, Mega sempat menyampaikan kekecewaan terhadap kinerja Mahkamah Agung. Sebab, di saat kalangan legislatif dan eksekutif telah berbenah diri, kondisi dunia hukum masih memprihatinkan. Dalam kasus korupsi, ketika polisi dan jaksa sudah banyak memberikan bukti, ternyata di PN dinyatakan bebas oleh MA. Maka, kita minta MA ikut mengikuti alam reformasi ini, tandasnya. Sejauh pengamatan Tempo News Room, peringatan tingkat nasional HUT ke-30 PDIP kali ini berlangsung dalam suasana Bali yang tidak lagi merah total, seperti yang terjadi pada Kongres I PDIP yang lalu. Massa yang hadir hanya sekitar 30 ribu orang, meskipun Ketua Panitia Pusat ketika memberikan laporan di hadapan Megawati jumlah massanya mencapai 50 ribu orang. Lapangan Mengwi, sekitar 25 km utara Denpasar, tidak terlalu dipadati massa . Mereka yang hadir pun tidak betah mengikuti pidato politik Megawati hingga selesai. Berangsur-angsur, massa meningglkan lokasi upacara yang dihadiri puluhan duta besar, serta sejumlah menteri itu. Padahal, saat itu Megawati masih bersemangat mengucapkan pidatonya. (Rofiqi Hasan/Jalil Hakim-Tempo News Room)

Berita terkait

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

6 menit lalu

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

PT Inka tahun ini memasuki usia ke-43. Perusahaan persero ini memproduksi manufaktur untuk perkeretaapian, produknya telah menyebar ke mancanegara.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

11 menit lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Hasil Thailand Open 2024: Ana / Tiwi Lolos ke Babak Final, Satu-satunya Wakil Indonesia yang Tersisa

16 menit lalu

Hasil Thailand Open 2024: Ana / Tiwi Lolos ke Babak Final, Satu-satunya Wakil Indonesia yang Tersisa

Febriana Dwipuji Kusuma / Amallia Cahaya Pratiwi (Ana / Tiwi) menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang lolos babak final Thailand Open 2024.

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

18 menit lalu

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

Nikson Nababan mengatakan, dirinya mengharapkan dukungan dari PPP.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

21 menit lalu

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

22 menit lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

24 menit lalu

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui aksi PNM Peduli kembali menggelar kegiatan sebagai bentuk tanggung jawan sosial dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Taeyong dkk Gelar Konser di GBK, Ini Profil Lengkap 23 Personel NCT

26 menit lalu

Taeyong dkk Gelar Konser di GBK, Ini Profil Lengkap 23 Personel NCT

Profil lengkap 23 member NCT antara lain Taeyong, Jaemin, hingga Jisung yang gelar konser di Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

28 menit lalu

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

Selain kasus pembunuhan Vina di Cirebon, ada sejumlah kasus kematian yang masih menjadi misteri dan belum diusut tuntas.

Baca Selengkapnya

Kondisi Perdana Menteri Slovakia Stabil, tapi Masih Kritis

32 menit lalu

Kondisi Perdana Menteri Slovakia Stabil, tapi Masih Kritis

Kementerian Kesehatan menjelaskan Perdana Menteri Slovakia sudah dipindah ke rumah sakit di Bratislava. Kondisinya stabil.

Baca Selengkapnya