33 Penerbit Indonesia Akan Tampil di Frankfurt Book Fair  

Reporter

Editor

Erwin prima

Kamis, 13 Agustus 2015 15:14 WIB

KBRI Berlin Gelar Indonesian Cultural and Promotion Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin menggelar acara "Indonesian Cultural and Promotion Day". Acara ini diselenggarakan sebagai salah satu ajang promosi Indonesia sebagai Tamu Kehormatan atau Guest of Honour (GoH) dalam kegiatan Frankfurt Book Fair (FBF) 2015, di Frankfurt Jerman, Oktober mendatang.(Komunika Online)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 33 penerbit Indonesia siap menampilkan buku-buku terbaik mereka di Frankfurt Book Fair (FBF) pada 14-18 Oktober 2015. FBF adalah pameran buku tertua dan terbesar di dunia yang dihadiri lebih dari 132 negara dan lebih dari 260 ribu pengunjung, yang 62 persennya adalah pelaku utama industri perbukuan.

Tahun ini Indonesia menjadi tamu kehormatan dengan luas total paviliun dan stan nasional lebih dari 2.500 meter persegi. Dalam lima hari penyelenggaraan, tiga hari awal akan berfokus pada pertemuan bisnis antarpenerbit dan dua hari berikutnya akan diperuntukkan bagi publik. Dalam FBF kali ini, para penerbit Indonesia akan berfokus mempromosikan dan menjual sebanyak mungkin hak cipta buku-buku Indonesia.

“Frankfurt Book Fair 2015 mudah-mudahan jadi titik balik para penerbit Indonesia. Juga satu awal perubahan. Bila sebelumnya penerbit kita datang ke pekan raya ini untuk membeli hak cipta, kini mereka bisa mulai melihat peluang untuk menjual hak cipta,” kata Ketua Komite Nasional Goenawan Mohamad.

“Bila mereka selama ini kurang memperhatikan pasar internasional, kini mereka bisa melihat bahwa selera pasar internasional bisa jadi standar baru pasar dalam negeri yang makin canggih,” ujarnya.

"Hal ini merupakan perubahan pola pikir yang mendasar dari para penerbit yang sebelumnya lebih terbiasa membeli hak cipta buku-buku penerbit asing dan menjadi lebih andal dalam menjual hak cipta buku-buku kita kepada penerbit asing." FBF 2015 juga bisa jadi tempat mengasah keterampilan berpameran dalam arena yang kompetitif: dalam segi desain grafis, mutu isi, kemungkinan digitalisasi, serta kepiawaian perencanaan dan pendanaan.

Para penerbit yang akan berangkat ini dipilih karena mewakili keberagaman jenis buku di Indonesia, dari art books, buku anak, humaniora, hingga sastra. Dengan demikian, menjadi tamu kehormatan tak hanya merupakan langkah penting memperkenalkan lebih banyak buku dari Indonesia kepada dunia internasional, tapi juga penting untuk mengasah para penerbit agar dapat meningkatkan industri buku di dalam negeri.

ERWIN Z

Berita terkait

Goenawan Mohamad Bicara Pentingnya Kepercayaan dan Etik dalam Profesi Jurnalistik

3 hari lalu

Goenawan Mohamad Bicara Pentingnya Kepercayaan dan Etik dalam Profesi Jurnalistik

Goenawan Mohamad mengatakan etik bukanlah sesuatu yang diajarkan secara teoritis, melainkan harus dialami dan dipraktikkan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

4 hari lalu

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

Dies Natalis Politeknik Tempo kali ini mengambil tema "Kreativitas Cerdas Tanpa Batas" dihadiri segenap civitas akademika Politeknik Tempo.

Baca Selengkapnya

MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

13 hari lalu

MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

Hakim MK telah memutuskan hanya 14 amicus curiae, yang dikirimkan ke MK sebelum 16 April 2024 pukul 16.00 WIB yang akan didalami di sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

54 hari lalu

Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

Peristiwa Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar disertai gelombang demo mahasiswa terekam dalam film Djakarta 66 karya Arifin C. Noer

Baca Selengkapnya

53 Tahun Majalah Tempo, Profil Goenawan Mohamad dan Para Pendiri Tempo Lainnya

59 hari lalu

53 Tahun Majalah Tempo, Profil Goenawan Mohamad dan Para Pendiri Tempo Lainnya

Majalah Tempo telah berusia 53 tahuh, pada 6 Maret 2024. Panjang sudah perjalanannya. Berikut profil para pendiri, Goenawan Mohamad (GM) dan lainnya.

Baca Selengkapnya

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

59 hari lalu

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

Hari ini, Majalah Tempo rayakan hari jadinya ke-53. Setidaknya tercatat mengalami dua kali pembredelan pada masa Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Goenawan Mohamad Sebut Jokowi Tak Paham Reformasi, Merusak MA hingga Konstitusi

9 Februari 2024

Goenawan Mohamad Sebut Jokowi Tak Paham Reformasi, Merusak MA hingga Konstitusi

Pendiri Majalah Tempo Goenawan Mohamad atau GM menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat ini seolah pemerintahan Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Goenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya

9 Februari 2024

Goenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya

Budayawan Goenawan Mohamad bilang ia tak jadi golput, apa alasannya? "Tanah Air sedang menghadapi kezaliman yang sistematis dan terstruktur," katanya.

Baca Selengkapnya

ArtSociates Gelar Pameran Goenawan Mohamad di Galeri Lawangwangi Bandung

2 Februari 2024

ArtSociates Gelar Pameran Goenawan Mohamad di Galeri Lawangwangi Bandung

Karya Goenawan Mohamad yang ditampilkan berupa sketsa drawing atau gambar, seni grafis, lukisan, artist book, dan obyek wayang produksi 2016-2024.

Baca Selengkapnya

Liburan Akhir Tahun Tetap di Jakarta, Main ke Pameran Buku Bisa Jadi Pilihan

30 Desember 2023

Liburan Akhir Tahun Tetap di Jakarta, Main ke Pameran Buku Bisa Jadi Pilihan

Ada banyak pilihan seseorang untuk menghabiskan waktu liburan akhir tahun. Wisata edukasi dengan datang ke pameran buku bisa jadi pilihan.

Baca Selengkapnya