Daerah Ini Alami Kekeringan Ekstrem, tapi Masih Punya Air  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 13 Agustus 2015 13:22 WIB

TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dinyatakan mengalami musim kemarau ekstrem. "Dari hasil monitoring, Sleman sudah lebih dari 60 hari tanpa hujan," kata Tony Agus Wijaya, Kepala Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta, Kamis, 13 Agustus 2015.

Bahkan, katanya, ada satu kawasan yang selama 74 hari tanpa diguyur hujan setetes pun. "Ini masuk dalam kategori kekeringan ekstrem," ujar dia. Contohnya Dusun Dolo di Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, sudah 74 hari tidak pernah turun hujan. Kekeringan ekstrem juga melanda Dusun Beran, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman, yang tidak ada hujan selama 60 hari.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memperkirakan musim hujan baru akan mulai sekitar akhir November 2015. “Itu pun curah hujan di bawah normal atau berkurang 15 persen dari rata-rata,” kata Tony.

Cuaca kering ini, kata dia, dipengaruhi adanya El-Nino di Samudra Pasifik Timur, tepatnya di sekitar kawasan negara Cile dan Peru. Peningkatan suhu permukaan laut berimbas pada curah hujan di Indonesia. Sebab, uap air tertarik dan terkumpul di sekitar Samudra Pasifik.

Tony mengatakan kenaikan suhu itu tidak tinggi, hanya sekitar 1-2 derajat Celsius. Namun luas samudra berpengaruh terhadap distribusi uap air di wilayah Indonesia. Akibatnya di beberapa daerah tidak turun hujan sama sekali.

Tony menyatakan El-Nino diperkirakan masih akan berlangsung hingga Desember 2015 dengan tingkat sedang. "El-Nino merupakan dampak perubahan iklim yang dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya pemanasan global dan peningkatan aktivitas di matahari," kata dia.

Dalam situasi normal, musim kemarau di Sleman terjadi pada Mei sampai Oktober. Namun kali ini diprediksi bisa mundur. “Perlu diantisipasi ketersediaan air, baik air baku maupun air yang digunakan untuk pertanian,” kata Tony.

Meski dikategorikan kemarau ekstrem, ketersediaan air untuk pertanian di Sleman masih muncukupi. “Selokan Mataram yang mengairi 10 ribu hektar sawah debitnya masih mencukupi,” ujar Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Perkebunan Kabupaten Sleman Widi Sutikno. Selokan ini membentang dari Kali Progi di bagian barat Yogyakarta hingga ke ujung timur Yogyakarta. Di beberapa tempat lahan padi diganti dengan palawija. "Karena tidak banyak butuh air."

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

15 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

19 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

42 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

48 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

52 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Erina Gudono Dijagokan Gerindra Jadi Calon Bupati Sleman, Ini Profil Kabupaten Sleman

54 hari lalu

Erina Gudono Dijagokan Gerindra Jadi Calon Bupati Sleman, Ini Profil Kabupaten Sleman

Kabupaten Sleman adalah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain panorama, Kabupaten Sleman juga kaya akan warisan budaya yang menakjubkan.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

54 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

55 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Jika Erina Gudono Maju Pilkada 2024, Bisakah Ulangi Sukses Menantu Jokowi Lainnya, Bobby Nasution Wali Kota Medan?

55 hari lalu

Jika Erina Gudono Maju Pilkada 2024, Bisakah Ulangi Sukses Menantu Jokowi Lainnya, Bobby Nasution Wali Kota Medan?

Erina Gudono, istri Kaesang sebagai salah satu kandidat calon Bupati Sleman dalam Pilkada 2024 dari Partai Gerindra. Ulangi menantu Jokowi di Medan?

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

59 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya