Alasan Bupati Ini Wajibkan Siswa SD Pelihara Domba  

Reporter

Kamis, 13 Agustus 2015 11:47 WIB

Fuad Khoirul Umam, siswa SMP Juara, Bandung, Jawa Barat, memberi makan dombanya sebelum disembelih, 6 Oktober 2014. Domba miliknya tersebut dibeli sendiri dari hasil jualan es selama setahun. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Purwakarta - Murid-murid sekolah di Purwakarta, Jawa Barat, diklaim menyumbang peningkatan populasi ternak domba setelah sejak tahun lalu dicanangkan program wajib pelihara domba untuk siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas oleh Bupati Dedi Mulyadi.

"Angka populasinya kini sudah mencapai 10 ribu ekor," kata Dedi kepada Tempo, Kamis, 13 Agustus 2015. Dedi optimistis target populasi domba dua juta ekor pada medio 2017 akan tercapai. Saat ini populasi domba Purwakarta baru mencapai 1,2 juta ekor.

Untuk mengejar target populasi, Dedi mengaku sudah menyiapkan bibit domba baru sebanyak 50 ribu ekor dan siap dibagikan kepada siswa yang belum memelihara. "Bibit domba itu kami bagikan secara gratis," ucapnya.

Baca juga:
RESHUFFLE KABINET: Soal Ini Jokowi Kalahkan Gus Dur & SBY!
Sindir Ahok 'Kepala Preman', Ketua FBR: Preman Itu Tak Bawel

Dedi mengaku bungah. Sebab, pada awal program wajib pelihara domba tersebut dicanangkan, banyak pihak mengecam karena dianggap nyeleneh. Bahkan tak sedikit yang pesimistis program Bupati Dedi itu bisa terwujud.

"Sekarang orang bisa menyaksikannya sendiri atas keberhasilan program pelihara domba itu," ujarnya. Ketika daerah lain kekurangan daging, kata dia, Purwakarta surplus daging domba.

Dedi salut atas keuletan dan ketelatenan anak-anak SD, terutama yang berada di wilayah perdesaan, dalam memelihara dombanya. "Mereka lebih memilih menggembala domba ketimbang menghabiskan waktunya buat bermain game online seperti anak-anak di perkotaan," ujarnya.

Menurut Dedi program wajib pelihara domba terutama untuk siswa-siswi di perdesaan itu sudah merambah 17 wilayah kecamatan. Kecamatan Wanayasa ditunjuk sebagai sentranya.

Endang, salah seorang orang tua murid SD di Wanayasa, mengaku tak masalah dengan program wajib pelihara ternak domba. Sebab anaknya yang tahun lalu mendapat seekor bibit domba gratis kini telah berkembang biak menjadi tiga ekor. "Malah bagus. Anak saya jadi tidak manja lagi, dia juga lebih mandiri," ujarnya.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta Asep Surya menuturkan program wajib pelihara domba tersebut mempengaruhi nilai anak dalam kenaikan kelas. "Yang tidak serius memeliharanya, bisa kena sanksi tidak naik kelas," ujar Asep.

Tetapi, dalam kenyataannya, semua siswa yang terlibat dalam program ketahanan pangan tersebut bisa mempertanggungjawabkannya dengan baik. "Alhasil, tak ada satu pun siswa yang memelihara domba kemudian tak naik kelas. Sebab, hasil peliharaan dombanya semuanya bagus," katanya.

NANANG SUTISNA

Baca juga:
RESHUFFLE KABINET: Pram Masuk, Tapi Mega Gagal Gusur Rini?
Evan Dimas di Spanyol: Klub Promosi Divisi II, Ini Rapornya

Berita terkait

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

12 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Tangan Bionik dari Undip Dipakai Prajurit TNI, Prakiraan Cuaca, Laporan Bebas Sangkar

24 Februari 2024

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Tangan Bionik dari Undip Dipakai Prajurit TNI, Prakiraan Cuaca, Laporan Bebas Sangkar

Topik tentang tangan bionik buatan peneliti dari Universitas Diponegoro dipakai prajurit TNI menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Eksklusif, Laporan Benchmark Bebas Sangkar Asia: Selandia Baru dan Israel di Daftar Atas, Indonesia Urutan 7

23 Februari 2024

Eksklusif, Laporan Benchmark Bebas Sangkar Asia: Selandia Baru dan Israel di Daftar Atas, Indonesia Urutan 7

Laporan Benchmark Bebas Sangkar Asia memberikan gambaran penting tentang progres yang ada saat ini, yang menunjukkan skor rata-rata yang rendah.

Baca Selengkapnya

Harvick Qolbi Mendorong Sorong Jadi Lumbung Ternak

29 Desember 2023

Harvick Qolbi Mendorong Sorong Jadi Lumbung Ternak

Wakil Menteri Pertanian dorong pengembangan peternakan sapi potong di Sorong, Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Daging Sapi Australia dan Lokal

1 Desember 2023

Perbedaan Daging Sapi Australia dan Lokal

Perbedaan daging sapi Australia dan lokal disebabkan oleh genetik, pakan, hingga kawasan peternakan.

Baca Selengkapnya

Emisi CO2 Sistem Pangan Peternakan Jadi Sorotan COP28 di Dubai

29 November 2023

Emisi CO2 Sistem Pangan Peternakan Jadi Sorotan COP28 di Dubai

Negara-negara didesak untuk mengekang industri peternakan untuk mencapai tujuan iklim.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Populasi Ternak: Mentan Amran Dorong Produktivitas Semen Beku

23 November 2023

Tingkatkan Populasi Ternak: Mentan Amran Dorong Produktivitas Semen Beku

Kunjungan Mentan Andi Amran Sulaiman ke BBIB Singosari, guna mendorong peningkatan produktivitas semen beku ternak sehingga populasi ternak Indonesia dan susu.

Baca Selengkapnya

PT Berdikari Buka Lowongan Kerja untuk Jurusan Peternakan dan Kedokteran Hewan, Simak Persyaratannya

5 November 2023

PT Berdikari Buka Lowongan Kerja untuk Jurusan Peternakan dan Kedokteran Hewan, Simak Persyaratannya

Salah satu perusahaan BUMN, PT Berdikari (Persero) sedang membuka lowongan kerja untuk posisi Farm Officer.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Sebut Tren Pencapaian Ditjen Peternakan 1 Tahun Terakhir Cukup Baik: Tapi Masih Banyak PR

22 September 2023

Syahrul Yasin Limpo Sebut Tren Pencapaian Ditjen Peternakan 1 Tahun Terakhir Cukup Baik: Tapi Masih Banyak PR

Syahrul Yasin Limpo menyebut Kementan memiliki banyak program unggul serta layanan kredit usaha rakyat yang bisa diakses para peternak.

Baca Selengkapnya

Kota Tujuan Liburan Musim Gugur di Amerika Serikat Tutup karena Perilaku Turis yang Tak Sopan

21 September 2023

Kota Tujuan Liburan Musim Gugur di Amerika Serikat Tutup karena Perilaku Turis yang Tak Sopan

Penutupan kota ini sebagai respons terhadap perilaku influencer yang tidak sopan saat membuat konten musim gugur.

Baca Selengkapnya