Pilih Menteri Baru, Jokowi Lupa Minta Rekam Jejak ke KPK?

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 13 Agustus 2015 08:15 WIB

Mata Rahmat Gobel berkaca-kaca saat mendengarkan Thomas Lembong memberi sambutan dalam acara Serah Terima Jabatan Menteri Perdagangan di gedung Kementrian Perdagangan, Jakarta, 12 Agustus 2015. Thomas Lembong menggantikan Rahmat Gobel sebagai Menteri Perdagangan setelah reshuflle kabinet dilakukan oleh Jokowi. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo agaknya lupa meminta rekam jejak empat pejabat baru yang bergabung dalam Kabinet Kerja. Hal tersebut diungkapkan pelaksana tugas Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Indriyanto Seno Adji.

"Setahu saya, tidak ada (permintaan tracking). Tapi itu bukan suatu hal yang imperatif," kata Indriyanto melalui pesan singkat, Rabu, 12 Agustus 2015.

Hal berbeda terjadi ketika Jokowi menyusun Kabinet Kerja pada Oktober 2014. Saat itu Jokowi aktif meminta rekam jejak calon menterinya kepada KPK, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, serta lembaga lain.

KPK bahkan memberi penilaian yang ditandai dengan warna merah, kuning, dan hijau kepada nama-nama calon menteri yang disodorkan Jokowi berdasarkan kriteria tertentu.

Namun Indriyanto tak mempermasalahkan hal itu. "Semua ini adalah hak prerogatif presiden," ucapnya.

Sebelumnya, Jokowi mengumumkan perombakan kabinet. Nama baru yang bergabung dalam Kabinet Kerja adalah Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet, Thomas Lembong (Menteri Perdagangan), Rizal Ramli (Menteri Koordinator Kemaritiman), dan Darmin Nasution (Menteri Perekonomian).

Mereka juga belum melaporkan atau memperbarui laporan harta kekayaan penyelenggara negara ke KPK. "Tapi itu tak masalah. Nanti setelah menjabat bisa menyusul," tutur Indriyanto.

INDRI MAULIDAR


Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

23 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya