Nyala 4 Jam, Tarif Listrik di Masalembu Rp 700 Ribu
Editor
Abdul Djalil Hakim.
Rabu, 12 Agustus 2015 20:00 WIB
TEMPO.CO, Sumenep - Warga Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengeluhkan mahalnya tarif listrik yang ditetapkan pengelola pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) setempat. "Ada yang kena Rp 600 ribu per bulan, bahkan sampai Rp 700 ribu per bulan per rumah tangga," kata seorang warga Masalembu, Aqidatul Awwami, Rabu, 12 Agustus 2015.
Menurut Aqidatul, jumlah tarif itu sangat memberatkan warga karena aliran listrik ke rumah warga tidak sampai 24 jam nonstop. Listrik di Pulau Masalembu hanya menyala empat jam per hari, yakni mulai 17.30 hingga pukul 21.00.
Dia mengatakan, selain mahal, pelayanan yang diberikan pengelola PLTD juga sangat mengecewakan. Sudah hampir dua pekan listrik di pulau paling timur di Kabupaten Sumenep itu tidak menyala karena PLTD kehabisan bahan bakar minyak.
Kondisi itu diperparah dengan ditangkapnya seorang pengelola PLTD berinisial ASK oleh Kepolisian Resor Sumenep karena diduga menggunakan solar bersubsidi untuk menghidupkan PLTD. "Kalaupun solar ada, harganya mencapai Rp 15 ribu per liter," ucap Aqidatul.
Aqidatul menilai amburadulnya pengelolaan PLTD sebagai biang kerok padamnya listrik di pulau itu. Dia meminta PLTD Masalembu ditangani pihak ketiga yang sudah profesional pada bidang listrik.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep Hadi Soetarto tidak menampik kondisi listrik di Pulau Masalembu. Dia pun menyatakan Pemerintah Kabupaten Sumenep tidak mempersoalkan jika PLTD Masalembu dikelola pihak ketiga. Namun, Camat Masalembu menyarankan, selama masa transisi pengalihan pengelolaan PLTD, pengelola lama tetap dilibatkan dengan pengelola baru. "Ini terkait dengan aset milik pengelola lama di PLTD," tutur Hadi.
Meski begitu, kata Hadi, Pemkab Sumenep tidak bisa asal menunjuk siapa pihak ketiga yang akan mengelola PLTD di Pulau Masalembu. Prosedur pengalihan pengelolaan harus seizin Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Itu sebabnya, Hadi belum bisa memastikan kapan pengoperasian PLTD Masalembu akan kembali normal.
Adapun soal pasokan BBM nonsubsidi untuk PLTD di Pulau Masalembu, Hadi menyatakan tidak ada kendala. PT Pertamina telah menunjuk CV Cahaya Muda untuk memasok solar. "Kalau pasokan solar normal, saya yakin tarif listrik di Masalembu tidak akan semahal sekarang," ujar Hadi.
MUSTHOFA BISRI