Mahasiswi Bantu Pacar Memperkosa, Polisi: Ada Korban Lain

Reporter

Rabu, 12 Agustus 2015 17:48 WIB

twocircles.net

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi di Malang tengah menyelidiki kemungkinan korban lain dari pasangan kekasih GM, pria 24 tahun, dan SAN, 20 tahun. Kedua mahasiwa di Malang itu ditangkap polisi karena kasus perkosaan terhadap WW, mahasiswi lain berusia 20 tahun.


Kejadiannya berlangsung di Malang, 6 Agustus lalu. Dalam prosesnya SAN membantu kekasihnya itu membujuk, membius, dan mengikat korban, yang juga merupakan teman kuliahnya, sebelum diperkosa. Sepasang kekasih itu ditangkap polisi dua hari kemudian, setelah ada laporan dari korban. (Baca: Mahasiswi di Malang Ini Bantu Kekasih Perkosa Teman)

Dalam penyelidikan di rumah GM, polisi juga menemukan sejumlah foto orang berbeda tanpa busana tergeletak di lantai dengan tangan dan kaki terikat. "Tersangka mengaku tak memperkosa, sekarang diselidiki," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Malang, Ajun Komisaris Adam Purbantoro, Rabu, 12 Agustus 2015.

Pada polisi, GM mengakui telah mengajak korban yang belum diketahui identitasnya minum-minuman beralkohol. Setelah korban tak sadarkan diri ia melucuti seluruh pakaiannya, mengikat tangan dan kakinya dengan tambang. Ia mengaku tak mengenal identitas perempuan tanpa busana.

Polisi kesulitan karena keterangan GM sering berubah. "Tak logis, tersangka mengajak orang tak dikenal yang ditemui di minimarket," ujar Adam.

Polisi juga menyelidiki kemungkinan pelaku mengalami kelainan seksual karena orientasi seksualnya menyimpang. Sedangkan barang bukti yang disita berupa tali tambang, borgol, jarum suntik, cairan pembius, kondom, cairan bius, obat kuat. dan obat perangsang dibeli dari toko peralatan seksual di Surabaya.

Sedangkan pelaku perempuan, SAN, yang sudah dua tahun berpacaran dengan GM, dianggap sebagai pihak rentan yang harus dilidungi. Apalagi, tersangka melakukan dalam kondisi di bawah tekanan. Sebelumnya, SAN mengaku terpaksa membantu kekasihnya itu karena takut foto bugilnya dengan GM disebarkan lewat internet. Polisi menghadirkan psikolog dan Komnas Perempuan untuk mendampingi SAN.

Tim Reaksi Cepat Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Naumi, sudah bertemu dengan kedua tersangka dan korban. Naumi menduga jika perilaku menyimpang karena pergaulan, gaya hidup dan lingkungan. "Bukan pengguna narkoba, tapi ikut-ikutan bergaya," ujar Naumi. Mereka ingin meniru adegan film porno yang ditontonnya.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

16 jam lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

9 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

14 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

18 hari lalu

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol

Baca Selengkapnya

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

28 hari lalu

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?

Baca Selengkapnya

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

29 hari lalu

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

27 Februari 2024

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur, akan mengirim 18 siswa mengikuti Istanbul Youth Summit (IYS) 2024.

Baca Selengkapnya

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

14 Februari 2024

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

Sejumlah TPS di Kota Malang kekurangan surat suara untuk Pilpres 2024. Proses pemungutan suara pun dihentikan.

Baca Selengkapnya

Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

1 Februari 2024

Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

Jawa Timur memang jagonya dalam pengembangan desa wisata, berikut 5 desa wisata yang wajib Anda cantumkan dalam daftar perjalanan Anda.

Baca Selengkapnya

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

23 Januari 2024

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.

Baca Selengkapnya