Musim Kemarau, Bangkalan Darurat Kekeringan

Reporter

Rabu, 12 Agustus 2015 09:59 WIB

Warga mengambil bantuan air bersih di bak penampungan di Deliksari, Gunungpati, Semarang, 7 Agustus 2015. Pemerintah kota maupun pihak swasta terus memasok air bersih di tiga wilayah terdampak kekeringan di Semarang, yaitu wilayah Rowosari, Deliksari dan Gunung Tugel. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Bangkalan - Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, menetapkan status darurat kekeringan akibat datangnya musim kemarau. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bangkalan Wahid Hidayat mengatakan keputusan ini diambil setelah warga di 80 desa mulai mengalami kesulitan mendapat air bersih.

"Delapan puluh desa terdampak kemarau ini menyebar di 18 kecamatan," kata dia, Rabu, 12 Agustus 2015.

Sebanyak 80 desa yang terkena dampak kemarau, kata dia, terbagi dalam dua klasifikasi. Sekitar 31 desa masuk kategori kering kritis dan sisanya 48 desa masuk kategori kering langka. "Kering kritis itu, kalau mau ngambil jaraknya 1 kilometer dari rumah. Sedangkan kering langka, jaraknya 3 kilometer," ujar Wahid.

Baca Juga: Evan Dimas ke Spanyol, Begini Perjuangan yang Harus Ditembus


Menurut Wahid, secara statistik, jumlah desa yang mengalami kekeringan menurun dibanding 2014. Meski penurunannya tidak signifikan. "Tahun lalu 89 desa, sekarang 80 desa."

Dia menambahkan, dengan adanya status darurat kekeringan, diharapkan kekeringan tidak akan bertambah parah. Pasalnya, kondisi di 80 desa tersebut akan terus dipantau dan secara bergiliran akan dipasok air bersih menggunakan mobil tangki air. "Ada sepuluh mobil yang kita siapkan untuk memasok air bersih," kata dia.

Simak: Ahok Curhat: Di Balik Ketenaran Ada Kepedihan

Sejumlah camat di Bangkalan menilai kekeringan yang terjadi di wilayahnya tidak separah tahun lalu. Camat Kwanyar Anang Yulianto mengatakan terdapat dua desa di Kecamatan Kwanyar yang jadi langganan kekeringan. Warga di dua desa itu biasanya menumpang mandi di kantor kecamatan, termasuk sang kepala desa. "Tapi tahun ini rutinitas menumpang mandi itu belum terjadi, berarti pasokan air di sana masih aman," katanya.

Camat Geger Agus Leandy mengatakan ada tujuh desa di wilayahnya yang rawan kekeringan. Namun hingga saat ini pasokan air bersih untuk warga masih terpenuhi berkat ada embung air. "Meski begitu, tujuh desa ini tetap kita daftarkan ke BPBD agar jika embung kering bisa mendapat pasokan air bersih," ucap dia.

Baca juga: Ninih Penjual Getuk Cantik Raib dari Layar TV, Apa Kabarnya?

Dusun Renggujeng, Desa Arosbaya, Kecamatan Arosbaya, adalah salah satu yang terdampak kemarau. Sudah sebulan terakhir air di sumur warga berubah menjadi keruh dan kekuningan. Sebagian lagi rasa airnya berubah asin. "Air di sumur hanya dipakai buat cuci baju dan piring," kata Amin, 60 tahun, warga Renggujeng.

Sementara untuk air konsumsi, warga harus membeli air galon atau air bersih yang dibeli dari desa lainnya seharga Rp 10 ribu per tiga jeriken. "Saat kemarau, untuk air saja, kami harus keluarkan Rp 150 ribu per bulan."

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

41 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

47 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

51 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

53 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya