TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina diingatkan untuk tidak hanya fokus pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Permintaan ini disampaikan Kepala Bappenas Andrinof Chaniago kepada Menteri Komisi Pembangunan Nasional dan Reformasi Republik Rakyat Cina Xu Shaoshi.
Andrinof khawatir jika terlalu fokus pada proyek kereta, Cina lupa dari mereka ada investornya yang berkomitmen mau bangun industri baja di Kalimantan, pembangkit listrik hidro 1.000 megawatt di Kalimantan Utara. "Itu yang penting kita ingatkan," katanya saat ditemui di kantornya, Selasa, 11 Agustus 2015.
Dia mengingatkan komitmen Cina berinvestasi US$ 100 miliar untuk membangun banyak proyek tersebut. Menurut dia, pembangunan proyek-proyek tersebut penting karena sesuai dengan visi Bappenas, mempercepat pembangunan di daerah.
"Ini sudah dua kali saya ingatkan, dan itu penting. Supaya mereka menindaklanjuti," katanya. Andrinof mempertanyakan hal itu karena pemerintah Cina dalam waktu singkat dapat melakukan kajian kereta cepat. Hal yang sebaliknya untuk investasi pembangunan di daerah.
Setelah didesak, Shousi, kata Andrionof, menjelaskan ada pihak swasta Cina yang akan berinvestasi US$ 20 miliar untuk membangun pabrik baja yang memanfaatkan batu bara yang ada di Kalimantan.
Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan
25 Desember 2023
Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Mengapa?