Polri Serahkan Rekam Jejak Capim KPK ke Pansel

Reporter

Editor

Febriyan

Selasa, 11 Agustus 2015 15:58 WIB

Pansel Pimpinan KPK (kiri-kanan), Pansel Natalia Subagyo, Yenti Garnasih, Destry Damayanti, dan Supra Wimbarti memberikan keterangan pers di sela seleksi tahap ketiga calon Pimpinan KPK di Jakarta, 27 Juli 2015. Seleksi tahap III ini terdiri dari ujian psikotes, simulasi, diskusi kelompok, wawancara dan presentasi. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso menyerahkan hasil penelusuran rekam jejak 48 calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi kepada tim panitia seleksi. Ada tiga kriteria hasil penelusuran rekam jejak yang dilakukan Polri.

"Secara resmi, saya sudah sampaikan. Bila di tengah perjalanan ada yang ditanyakan, kami akan tetap memberikan masukan," kata dia di Bareskrim, Selasa, 11 Agustus 205.

Bareskrim memberikan tiga kriteria kepada 48 calon pimpinan (capim) KPK itu. Tiga kriteria tersebut, yaitu calon yang memiliki masalah, calon yang tak ada masalah tapi ada catatan di masa lalu yang pernah dilakukan, serta calon yang sama sekali tidak pernah ada masalah. Penelusuran dilakukan dari tiga unsur Polri, yakni reserse, intelijen kepolisian, serta divisi profesi dan pengamanan.

Anggota Pansel KPK Yenti Ganarsih mengatakan penelusuran rekam jejak dari Kepolisian lebih penting dibandingkan dengan dari Kejaksaan Agung dan Badan Intelijen Negara. Alasannya, rekam jejak di Kepolisian sangat berkaitan erat dengan hukum. "Misal ada catatan tidak clear, itu sangat kami pertimbangkan," ujar Yenti.

Waseso menjamin tak ada upaya kriminalisasi untuk capim yang nantinya terpilih. Dia berujar, tak ada kepentingan apa pun terhadap salah satu calon. Saat ditanya apakah ada indikasi capim yang pernah tersangkut kasus pidana, Waseso enggan menjelaskan. "Itu kapasitas pansel. Saya sudah sampaikan data dan faktanya," ujarnya.

Wakil Ketua Pansel Enny Nurbaningsih berujar akan memilih delapan capim yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo. Ia berharap ada delapan capim yang terbukti bersih dan tak ada kesalahan di masa lalu. "Baru hari ini kami akan rapat. Kami akan tracking, mudah-mudahan delapan calon itu mendekati clear and clean," ujar Enny.

Penyerahan hasil penelusuran rekam jejak itu dilakukan di gedung Bareskrim siang ini. Adapun tim pansel yang hadir, yakni ketua Destry Damayanti, Enny Nurbaningsih, serta Yenti Ganarsih.

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya