Seorang pramugari tengah melakukan selfie dari atas sebuah pesawat Garuda Indonesia di Garuda Maintenance Facilities (GMF) Cengkareng, Tangerang, 24 Februari 2015. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO , Surabaya- Polisi Daerah Jawa Timur belum mendapatkan keterangan pasti soal adanya ancaman bom di pesawat Garuda tujuan Surabaya-Jakarta. Polda saat ini masih meminta konfirmasi kepada Polisi Resor Sidoarjo. "Kami belum dapat konfirmasi secara detail," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono kepada Tempo di kantornya. Senin, 10 Agustus 2015.
Jika ancaman bom tersebut melalui faksimile maka cara tersebut sama seperti yang dilakukan ketika tiga Rumah Sakit di Surabaya diancam bom. Pada waktu itu pelaku juga menggunakan nomor handphone untuk menyampaikan ancaman bom, tapi ketika ditelp nomor tersebut tidak merasa melaporkan soal bom tersebut."Caranya memang hampir sama dengan ancaman di rumah sakit itu," kata Argo.
Argo menjelaskan saat ini polisi sedang melakukan penyelidikan terhadap motif maupun pelaku. Menurutnya polisi juga masih melakukan penyelidikan tentang dari mana faksimile tersebut dikirim."Doakan saja," ujarnya.
Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 311 rute Juanda-Soekarno-Hatta diancam bom, Senin siang, 10 Agustus 2015."Info ancaman bom kami terima pukul 10.00," ujar juru bicara PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Ikhsan Rosan, saat dihubungi siang ini.
Menurut Ikhsan, ancaman bom melalui faksimile itu ditujukan ke nomor kantor PT Angkasa Pura (Persero) I Surabaya dan kantor penjualan tiket Garuda di Surabaya. Ancaman itu bertulisan, "Diperingatkan bahwa pswt Garuda penerbangan Surabaya - JKT akan meledak di udara hari ini demikian informasi kami agar seluruh barang bagasi penumpang dan cargo diperiksa satu persatu demi keselamatan penumpang." Pengirim ancaman itu disebut bernama Erwin dengan nomor ponsel 08123588800.
Pesawat itu mendarat dengan selamat di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 11.35. Setelah pesawat landing, dilakukan pengecekan. "Hasil pengecekan penerbangan Surabaya-Jakarta, GA 311 PK GFN, landing pukul 11.35 di Remote 59 clearine dari Garuda, tidak ditemukan barang berbahaya," tutur Ikhsan