Puluhan Orang Demo LP, Dukung Narapidana Terorisme
Editor
Zed abidien
Minggu, 9 Agustus 2015 15:11 WIB
TEMPO.CO, Malang - Puluhan orang yang mengaku teman-teman narapidana terorisme berunjuk rasa di depan Lembaga Pemasyarakatan Lowokwaru, Malang, Ahad, 9 Agustus 2015. Mereka mengancam akan menuntut balas atas kelakuan sipir terhadap narapidana terorisme. "Kisas. Kami akan kerahkan massa lebih banyak, akan kita buru mereka," ujar koordinator aksi, Muhammad Romly.
Mereka mengecam aksi kekerasan dan kesewenang-wenangan petugas penjaga LP Lowokwaru, Malang, kepada narapidana terorisme. Kata Romly, mereka sudah biasa memukul dan melempari. "Sipir di dalam LP kan seperti hero. Yang paling hebat," katanya.
Mereka menuntut dan meminta pertanggungjawaban para petugas keamanan penjaga LP. Romly mengaku mendapat kabar tiga temannya bahkan mendapat siksaan. "Tiga orang disiksa di Mako (Markas Komando) Brimob," tutur Romly.
Dalam aksinya, mereka berulang kali menuntut para penjaga narapidana. Mereka mengecam petugas LP Lowokwaru sambil berulang kali meneriakkan takbir. "Jangan takut sama orang yang menganiaya kaum muslim. Halal darahnya," ucap Romly dalam orasinya.
Romly adalah juru bicara Ansharul Khilafah Jawa Timur yang dideklarasikan di Masjid Sulaeman Al Hunaisyil di Gang Makam, Dusun Sempu, Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, 20 Juli 2014. Dia dan beberapa orang dibaiat dan menyatakan setia kepada Syaikh Abu Bakr Al-Baghdadi, pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syriah/ISIS).
Mereka sempat masuk ke LP Lowokwaru, Malang. Terjadi pertemuan antara pengunjuk rasa dan Kepala LP Lowokwaru Enny Purwaningsih. Pertemuan berlangsung dua jam. Tak tahu apakah ada kejelasan hasil pertemuan tersebut. Sepanjang aksi, tampak puluhan petugas kepolisian siaga.
Adapun Kepala Bidang Kegiatan Kerja LP Lowokwaru, Malang, Effendi Yulianto menyangkal petugas LP Lowokwaru menganiaya narapidana terorisme. Justru keributan dipicu oleh ulah para narapidana. Bahkan seorang petugas LP ditendang. "Kami justru mengamankan mereka dari amuk penghuni LP yang lain," ujarnya.
EKO WIDIANTO