In Memoriam Prof Go Ban, Pribadi yang Keras tapi Tak Otoriter

Reporter

Minggu, 9 Agustus 2015 05:54 WIB

TEMPO.CO, Bogor - Wafatnya Prof Dr Ir Go Ban Hong, mantan guru besar ilmu tanah di Institut Pertanian Bogor, meninggalkan kesan tersendiri di mata keluarga dan sivitas Institut Pertanian Bogor (IPB). Go Ban semasa hidupnya dikenal sebagai sosok yang memegang teguh prinsip.

Ia berani menolak mentah-mentah konsep 1 juta hektare lahan gambut pada masa pemerintahan Orde Baru. "Salah satu prinsipnya yang fenomenal yakni tidak setuju dan menolak kebijakan pembukaan 1 juta hektare lahan gambut pada masa pemerintahan Orde Baru," kata Juanda H. Sidabutar, menantu dari Prof Dr Ir Go Ban Hong, saat ditemui di Rumah Duka Sinar Kasih, Sabtu, 8 Agustus 2015.

Saat itu, kata Juanda, Pak Go memberikan ilustrasi bahwa lahan gambut sangat tinggi asamnya, menghasilkan karbon tinggi, dan tidak sembarangan tumbuhan bisa hidup. "Beliau yang sangat menolak karena paham betul dengan kondisi lahan dan tanah."

Prinsip lain yang juga dipegang teguh almarhum adalah memutuskan untuk tidak mengkonsumsi nasi. Menurut Go Ban, nasi merupakan salah satu sumber yang mengakibatkan banyak masyarakat Indonesia terserang penyakit, salah satunya penyakit gula.

"Beliau merupakan pakar tanah, tapi beliau juga yang memutuskan untuk tidak akan makan nasi sebelum Indonesia swasembada beras," ujar Juanda.

Juanda menambahkan, saat itu beliau tidak sepakat bahwa masyarakat Indonesia semuanya dipaksa harus makan nasi. Bagaimana dengan masyarakat yang makanan pokoknya sagu, itu tentu akan berdampak besar.

Dengan memaksakan perubahan pola makan, kata Go Ban waktu itu, berarti pemerintah harus mengubah dan membangun sistem lahan yang tadinya rawa subur dengan pohon sagu menjadi persawahan untuk bercocok tanam padi. "Bukan hanya biaya yang sangat mahal, tapi juga memerlukan proses dan mengubah kultur masyarakat. Itu salah satu protes beliau kepada pemerintah," tutur Juanda.

Meskipun tegas, disiplin, dan berwatak keras, Prof Dr Ir Go Ban tidak otoriter kepada anak, menantu, serta cucunya. "Beliau tidak memaksakan keluarga untuk mengikuti jejak tidak makan nasi, tapi hanya berpesan untuk mengurangi konsumsi nasi," ucap Juanda.

Menurut Juanda, Pak Go juga tidak pernah melarang dan menghalang-halangi anak-anaknya untuk memilih pasangan hidup, meski merupakan keturunan Tionghoa.

M. SIDIK PERMANA

Berita terkait

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

9 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

Penyair Joko Pinurbo meninggal pada usia 61 tahun karena sakit.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

5 Maret 2024

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

Tokoh Jawa Barat Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung.

Baca Selengkapnya

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

5 Maret 2024

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

5 Maret 2024

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Solihin GP wafat di usia 97 tahun.

Baca Selengkapnya

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

22 Januari 2024

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

Ignas Kleden dikenal sebagai sosok sastrawan, sosiolog, dan kritikus sastra asal lores Timur.

Baca Selengkapnya

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

28 Desember 2023

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

Dantje Nere mengatakan masyarakat adat yang juga sebagai warga jemaat GKI Filadelfia Kampung Harapan setempat sangat merasa kehilangan Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

3 Desember 2023

Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

Doni Monardo menjabat sebagai Ketua Umum PPAD atau Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat untuk periode 2021-2026.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

3 Desember 2023

Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

Doni Monardo jatuh sakit dan menjalani proses perawatan intensif di rumah sakit sejak 22 September 2023.

Baca Selengkapnya

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

26 Agustus 2023

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

Arist Merdeka Sirait meninggal dalam usia 63 tahun pada pukul 08.30 WIB di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Profil Luis Suarez, Legenda Barcelona dan Inter Milan yang Meninggal dalam Usia 88 Tahun

10 Juli 2023

Profil Luis Suarez, Legenda Barcelona dan Inter Milan yang Meninggal dalam Usia 88 Tahun

Luis Suarez merupakan pesepak bola yang aktif di era 50 hingga 70-an dan pernah menyabet Ballon d'Or, pernah memperkuat Barcelona dan Inter Milan.

Baca Selengkapnya