Kiai Tasawuf Ini Sedih Melihat Pelaksanaan Muktamar NU

Reporter

Kamis, 6 Agustus 2015 14:55 WIB

Suasana penutupan Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur, 6 Agustus 2015. Berdasarkan hasil muktamar tersebut, Said Aqil Siradj terpilih kembali menjadi Ketua PBNU periode 2015-2020 secara aklamasi. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jombang - Perhelatan Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 di Jombang, Jawa Timur, memang telah usai. Namun forum tertinggi organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia itu masih menyisakan setumpuk masalah. Antara lain munculnya dua kubu yang mendukung dan menolak muktamar, mengemukanya tuduhan pelanggaran mekanisme forum persidangan, pembentukan rais aam, gratifikasi, dan politik uang.

Menyikapi masalah-masalah tersebut, KH Afifuddin Muhajir, salah seorang kiai tasawuf yang sedih melihat pelaksanaan muktamar, melontarkan sindiran. “Saya hanya ingin menyampaikan pepatah Arab yang mengatakan orang yang tidak memiliki sesuatu tidak mungkin memberikan sesuatu,” kata Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo, Asembagus, Kabupaten Situbondo, itu.

Pernyataan itu disampaikan Afif di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Rabu malam, 5 Agustus 2015 dalam forum lintas Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama yang menolak hasil Muktamar NU ke-33.

“Orang yang tidak punya uang tidak mungkin bisa memberikan uang. Orang yang tidak punya ilmu tak mungkin memberikan ilmu. Seseorang yang tidak baik tidak mungkin memperbaiki orang. Seseorang yang tidak jujur tidak mungkin membuat orang lain jujur,” kata ulama ahli ushul fiqih tersebut.

Makna yang terkandung dalam pernyataan itu seolah menyindir kelompok-kelompok yang diduga bermain curang dalam muktamar, termasuk timbulnya praktek politik uang. “Selama ini NU dianggap sebagai pengawal moral, benteng Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mungkinkah muktamar seperti ini memberikan produk yang bisa memperbaiki moral masyarakat yang tidak baik?” kata kiai yang dikenal wara’ (rendah hati) ini.

Ia juga menyindir tema Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia yang diusung panitia muktamar. Menurut dia, tak mungkin seseorang yang dirinya tidak beradab bisa membuat membuat negara jadi beradab. Kiai yang dikenal irit bicara ini pun menyatakan sikap tegas. “Produk muktamar yang tidak mungkin memperbaiki kondisi dan situasi, baik negara maupun dunia, tak perlu diakui."

Pernyataan-pernyataan Afif mendapat tepuk tangan dan pekikan tabir muktamirin yang menolak muktamar. Meski sebagian besar Pengurus Wilayah NU menolak, pihak yang setuju muktamar tetap memilih KH Makruf Amin sebagai Rais Aam KH Said Aqil Siradj sebagai Ketua Umum PBNU periode 2015-2020.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

3 Oktober 2022

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

Kemenag memberikan besaran bantuan mulai dari Rp 50-200 juta. Pendaftaran ditutup hingga akhir Oktober. Simak cara dan syaratnya.

Baca Selengkapnya