TEMPO.CO, Bojonegoro - Kepolisian Resor Bojonegoro, Jawa Timur, memeriksa sedikitnya 20 orang dalam kasus kerusuhan di area sumur minyak Banyu Urip di Blok Cepu, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, pada Sabtu, 1 Agustus lalu. Dari hasil pemeriksaan tersebut, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Juru bicara Kepolisian Resor Bojonegoro, Ajun Komisaris Nugroho Basuki, mengatakan saat ini polisi masih mengumpulkan data serta memeriksa sejumlah saksi. Untuk sementara, saksi yang dimintai keterangan sebanyak 20 orang. “Mereka masih dimintai keterangan,” ucapnya kepada Tempo, Senin, 3 Agustus 2015.
Mereka yang dimintai keterangan, ujar Nugroho, adalah orang yang berada di lapangan dan melihat langsung kerusuhan di area Engineering, Procurement, and Construction (EPC) 1, Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam.
Polisi hingga kini masih terus berupaya menggali data di lapangan, termasuk keterangan tambahan. Ada juga data yang terekam kamera pengawas (CCTV) di lokasi kerusuhan di EPC 1. “Kita masih tunggu perkembangan,” tuturnya.
Terkait dengan perkembangan kerusuhan di area sumur minyak di Blok Cepu, hari ini dijadwalkan ada pertemuan sejumlah pihak di rumah dinas Bupati Bojonegoro. Antara lain dari Direktorat Jenderal Migas, ExxonMobil, serta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Pertemuan itu dimediasi langsung oleh Bupati Bojonegoro Suyoto.
SUJATMIKO
Berita terkait
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem
18 jam lalu
Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza
Baca SelengkapnyaMahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina
22 jam lalu
Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina
Baca SelengkapnyaGelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS
1 hari lalu
Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.
Baca SelengkapnyaGoogle Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya
7 hari lalu
Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.
Baca SelengkapnyaEks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres
8 hari lalu
Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPolisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK
8 hari lalu
2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup
8 hari lalu
Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaPrabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial
8 hari lalu
Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK
Baca SelengkapnyaSuasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo
36 hari lalu
Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaProfil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024
36 hari lalu
Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang
Baca Selengkapnya