Usai MOS, Pelajar Ini Sakit lalu Meninggal Dunia  

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 2 Agustus 2015 12:49 WIB

123rf.com

TEMPO.CO, Bekasi - Pelajar Sekolah Menengah Pertama Flora, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Evan Christoper Situmorang, 12 tahun, meninggal dunia. Korban diduga mengalami gangguan kesehatan setelah mengikuti kegiatan masa orientasi siswa di sekolah tersebut yang dianggap cukup berat.

"Setelah mengikuti MOS, dia (Evan) mengeluh sakit," kata orang tua Evan, Jossey Situmorang, 42 tahun, di rumahnya, Perumahan Pondok Ungu Permai, RT 04 RW 30, Desa Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Ahad, 2 Agustus 2015. Ia berujar, Evan mengalami pembengkakan di bagian kaki, bahkan sampai membiru.

Menurut dia, kaki Evan bengkak setelah berjalan kaki sekitar 4 kilometer dari sekolahnya hingga stasiun pengisian bahan bakar umum yang ditentukan panitia MOS pada Kamis, 9 Juli lalu. "Dalihnya, untuk memperdalam ilmu cinta lingkungan," ucap Jossey. Melihat kondisi kesehatan anaknya kurang baik, istrinya, Ratna, memijat betis dan kaki Evan.

Pada esok harinya, Evan kembali masuk ke sekolah. Di sekolahnya itu, Evan ikut bermain futsal, karena olahraga tersebut ialah kegemarannya. Namun, karena kondisinya kurang sehat, Evan terjatuh. "Waktu pulang, dia dibawa ke pengobatan tradisional," tuturnya.

Sayangnya, kondisi kesehatannya kian menurun, hingga akhirnya dibawa ke puskemas di Kecamatan Medansatria. Di puskesmas itu, dokter menyatakan Evan mengalami dehidrasi dan keletihan sehingga butuh banyak istirahat. "Dokter juga memberi obat dan vitamin untuk Evan," kata Jossey.

Selang dua pekan kemudian, kondisi kesehatan Evan belum ada perubahan. Meski demikian, Evan tetap mengikuti kegiatan belajar-mengajar (KBM) pada hari pertama masuk sekolah, Senin 27 Juli 2015. Lantaran kesehatannya belum juga membaik, Evan kembali terjatuh di sekolah pada hari kedua. "Kami menjemputnya ke sekolah," ucap Jossey.

Saat Evan dibawa ke rumah sakit, ia mengaku kaget saat dokter menyatakan anaknya itu menderita penyakit asam urat. Padahal, sejak kecil, anak pertamanya tersebut tak mempunyai riwayat penyakit. Kondisi kesehatan Evan kian menurun. Bahkan, pada Kamis siang lalu, dia mengalami kejang. Evan pun dilarikan ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayang Bunda.

Lantaran peralatan di rumah sakit tersebut tak lengkap, Evan dirujuk ke RS Cipta Harapan Indah. Sayangnya, setiba di rumah sakit itu, nyawa Evan tak tertolong. Dokter menyatakan Evan meninggal dalam perjalanan. Jenazah Evan kini sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Perwira pada Sabtu, 1 Agustus 2015.

Jossey meyakini bahwa meninggalnya Evan bermula dari kegiatan di sekolah, meskipun ada indikasi lain. Keluarga yakin Evan sakit setelah berjalan sekitar 4 kilometer. Meski begitu, ujar dia, keluarga tak menuntut pihak sekolah. "Kami hanya ingin Kementerian Pendidikan menghilangkan kegiatan MOS," tutur Jossey.

ADI WARSONO

Berita terkait

Kementerian Agama Integrasikan PMB PTKIN dengan LPDP

20 Januari 2024

Kementerian Agama Integrasikan PMB PTKIN dengan LPDP

Kementerian Agama mengintegrasikan PMB PTKIN dengan Beasiswa Indonesia bangkit (BIB) dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP.

Baca Selengkapnya

Hasil SPMB PKN STAN Diumumkan, Berikut Cara Daftar Ulangnya

4 September 2023

Hasil SPMB PKN STAN Diumumkan, Berikut Cara Daftar Ulangnya

Bagi para peserta SPMB PKN STAN yang diterima harus melakukan daftar ulang.

Baca Selengkapnya

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

3 Juni 2023

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.

Baca Selengkapnya

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

6 April 2023

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.

Baca Selengkapnya

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

5 Desember 2022

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

Pengerjaannya hanya tiga pekan. Hujan dan angin menjadi ujian berharga Bamboo Dome, sehari sebelum Presiden meninjau.

Baca Selengkapnya

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

7 Juli 2022

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

Pengumuman disampaikan pada 7 Juli 2022 melalui akun Instagram Kampus Mengajar.

Baca Selengkapnya

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

19 April 2022

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

MA menolak gugatan uji materiil terhadap Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi.

Baca Selengkapnya

IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

17 Maret 2022

IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

IPB University meraih nilai 94,41 dengan predikat sangat baik. Disusul oleh Universitas Pendidikan Indonesia dengan nilai 91,33 (sangat baik).

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya

15 Maret 2022

Kementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya

Pendaftaran program guru penggerak dibuka pada 14 Maret hingga 15 April 2022. Seleksi ini terbuka untuk guru TK, SD, SMA, SMK, dan SLB.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB

10 Maret 2022

Kementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB

Kementerian Pendidikan meminta agar rektor dan dosen SBM ITB berdialog mencari solusi. Kemendikbud meminta agar tak mengorbankan mahasiswa.

Baca Selengkapnya