Kekeringan, Pembagian Air di Jawa Tengah Libatkan TNI-Polri

Reporter

Minggu, 2 Agustus 2015 04:39 WIB

Pedagang air bersih keliling, mengisi ulang jeriken air untuk dijual ke pelanggan di Taman Sari, Jakarta, 29 Juli 2015. Musim kemarau berkepanjangan membuat pasokan air bersih semakin menipis sehingga harga air bersih naik. Satu jeriken air bersih yang semula dijual tiga ribu rupiah naik menjadi empat ribu rupiah. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Semarang - Pembagian air untuk areal pertanian di sejumlah daerah di Jawa Tengah melibatkan tentara dan polisi. Langkah itu dilakukan untuk menghindari konflik antarpetani pengguna air.

“Antisipasi digeruduk warga, kami melibatkan TNI dan kepolisian di daerah rawan konflik,” kata Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Mineral Jawa Tengah Prasetyo Budi Yuwono di Waduk Kedung Ombo, Sabtu, 1 Agustus 2015.

Menurut Prasetyo, saat musim kemarau dan kebutuhan air mendesak, sering terjadi keributan antara para petani. Mereka kadang tak sabar saat menunggu giliran pembagian air.

Mulai tahun lalu. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Mineral Jawa Tengah telah melakukan pendekatan berupa pertemuan dua mingguan dengan petani pengguna air irigasi dan waduk. Sedangkan langkah lainnya adalah membentuk satuan yang melibatkan semua elemen petani, penyuluh, dan aparat keamanan serta camat di daerah sebagai tim kawal air. Tugas mereka berkomunikasi dengan masyarakat.

Tercatat sejumlah daerah rawan rebutan air di Jawa Tengah meliputi Kabupaten Demak, Grobogan, dan sejumlah daerah di aliran Waduk Kedung Ombo. “Kontrol air itu dilakukan dengan cara air buka pintu kalau ada yang membobol ditutup bersama supaya air lancar sampai tujuan dan terbagi rata,” kata Prasetyo.

Sebagai solusi jangka pendek untuk mengatasi krisis air, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mudijadi meminta petani mengurangi jaringan irigasi sehingga air yang dialirkan tak terbuang percuma.

Efisiensi penggunaan air irigasi melalui sistem bergilir itu sudah baik. Ia sedang mengupayakan teknologi hemat air agar segera dilaksanakan. “Saya minta memantau volume waduk setiap pekan kirim ke Jakarta, sehingga bisa membuat alokasi air sesuai kondisi lokal,” katanya.

Menurut dia, saat ini Direkrur Jenderal Sumber Daya Air mengalokasikan antisipasi bencana senilai Rp 600 miliar. Dana antisipasi untuk penanganan bencana, bisa dialokasikan untuk daerah tertentu. “Bukan hanya PU saja tapi juga pemda dan Cipta Karya,” katanya.

EDI FAISOL

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

33 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

39 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

43 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

45 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

55 hari lalu

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

58 hari lalu

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya