Muktamar NU, Sistem Pemilihan Ketua Umum Belum Jelas

Reporter

Sabtu, 1 Agustus 2015 09:42 WIB

Sejumlah peserta membawa bendera organisasi saat mengikuti karnaval Muhammadiyah di Kawasan Pantai Losari, Makassar, 1 Agustus 2015. Karnaval yang diikuti ribuan peserta tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan Mukhtamar Muhammadiyah ke-47 yang berlangsung di Makassar. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Semarang - Muktamar Nahdlatul Ulama di Jombang akan dimulai hari ini. Salah satu agenda yang hangat dibicarakan adalah pemilihan Ketua Umum PBNU. Sekretaris NU Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Yusuf Hasyim menyatakan pihaknya belum menentukan hal ihwal calon yang akan didukung dalam muktamar. ”Sebab, sistem pemilihannya juga masih belum diputuskan. Masih ada pro-kontra mengenai sistem pemilihan,” kata Yusuf Hasyim saat dihubungi Tempo, Sabtu, 1 Agustus 2015.

Sistem pemilihan pimpinan di NU memang masih pro-kontra apakah menggunakan sistem pemilihan langsung atau sistem perwakilan dengan cara ahlul hali wal aqdi. Sebagian pengurus NU menginginkan agar pemilihan menggunakan sistem pemilihan langsung agar demokratis. Di sisi lain, ada juga kelompok di NU yang menginginkan penggunaan sistem ahlul hali wal aqdi. Tujuannya untuk menghindari permainan politik keras yang cenderung menghadap-hadapkan antara kiai dan ulama.

Dalam AD/ART NU, sistem pemilihan masih berpatokan pada pemilihan langsung. Sedangkan dalam musyawarah nasional alim ulama beberapa waktu lalu, ada sistem pemilihan ahlul hali wal aqdi.

Yusuf menyatakan rata-rata pengurus cabang di daerah juga belum menentukan sikap ihwal jago yang akan didukungnya. ”Kami bertanya kepada cabang lain juga sama. Mereka masih melihat situasi dan kondisi di muktamar,” ujar Yusuf.

Sejauh ini ada beberapa calon yang akan maju dalam pemilihan Ketua Tanfidziyah PBNU, seperti Ketua PBNU saat ini, Said Aqiel Siradj; As’ad Ali (mantan Wakil Ketua BIN), Solahuddin Wahid (pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang); dan Muhammad Adnan (mantan Ketua NU Jawa Tengah).

Yusuf menyatakan pihaknya lebih tertarik agar NU ke depan melakukan berbagai perbaikan. Seperti harus konsentrasi mengurus masalah keumatan hingga NU jangan terjebak pada politik praktis.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

3 Oktober 2022

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

Kemenag memberikan besaran bantuan mulai dari Rp 50-200 juta. Pendaftaran ditutup hingga akhir Oktober. Simak cara dan syaratnya.

Baca Selengkapnya