TEMPO.CO, Bandung - Musim kemarau yang cukup panjang tahun ini tidak hanya membawa dampak kekeringan dan kesulitan air bersih. Di Kota Bandung, sungai-sungai yang menyusut debit airnya mulai mengeluarkan bau busuk yang berasal dari sampah-sampah yang menumpuk.
"Musim kemarau ini sampah-sampah di sungai malah tambah banyak," kata Direktur PD Kebersihan Kota Bandung Denny Nurdiana saat dihubungi Tempo, Jumat, 31 Juli 2015.
Denny mengatakan banyaknya sampah di sungai-sungai disebabkan debit air yang menyusut. Sampah tersebut mengendap dan tidak terbawa arus seperti biasa. "Rata-rata sungai yang banyak sampah itu yang kecil-kecil dan dekat permukiman," ujarnya.
Menyusutnya debit air sungai ini dimanfaatkan PD Kebersihan bersama TNI dan aparat-aparat kewilayahan, dari kelurahan sampai kecamatan, untuk mengangkat sampah-sampah yang menumpuk di sungai. Tidak tanggung-tanggung, dua truk besar yang disediakan PD Kebersihan di beberapa titik pembersihan dipastikan selalu terisi penuh setiap hari. "Satu truk itu 4 ton. Jadi satu sungai rata-rata bisa sampai 8 ton sampahnya," ucapnya.
Pemerintah Kota Bandung saat ini tengah gencar melakukan pembersihan sungai-sungai dari sampah. Seperti yang dilakukan hari ini. PD Kebersihan pun dibantu 3.500 anggota TNI, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung, serta aparat-aparat kewilayahan kembali menggelar pengangkatan sampah-sampah di sungai-sungai kecil.
Menurut Denny, hal tersebut dilakukan oleh Pemkot Bandung demi meraih gelar Adipura yang tidak pernah lagi didapatkan selama 17 tahun terakhir.
PUTRA PRIMA PERDANA
Berita terkait
Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri
26 Oktober 2023
BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor
19 September 2023
Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.
Baca SelengkapnyaKali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti
15 September 2023
Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.
Baca SelengkapnyaKali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu
11 Agustus 2023
Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaBulog dan Pemerintah Kota Bandung Sediakan 500 Ton Beras untuk Tekan Harga
27 Januari 2023
Pemerintah Kota Bandung dan Bulog menyiapkan 500 ton beras medium untuk menekan kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaMengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.
Baca SelengkapnyaRatusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri
6 Juli 2022
Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.
Baca SelengkapnyaGrup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang
31 Maret 2022
Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil
29 Juli 2021
Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh
Baca SelengkapnyaKLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat
28 Juli 2021
KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.
Baca Selengkapnya