Kepsek Bandung Studi Banding ke Cina, dari Mana Ongkosnya?  

Reporter

Kamis, 30 Juli 2015 19:42 WIB

Sejumlah guru membentangkan spanduk saat melakukan aksi unjuk rasa di SMAN 10 Bandung, Jawa Barat, 15 Juni 2015. Para guru ini menuntut Walikota Bandung, Ridwan Kamil untuk segera memberhentikan Kepala Sekolah mereka yang dinilai arogan, tidak pernah melaporkan keterlaksanaan program kerja dan keuangan kepada Dewan Guru. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Sejumlah pihak meragukan kesanggupan peserta rombongan kepala sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan serta wakil mereka di Bandung membayar sendiri biaya perjalanan studi banding ke Cina. Panitia acara itu meminta tiap peserta studi banding menyetor Rp 20,5 juta untuk mengikuti pelatihan sekaligus pelesiran di Shanghai, Cina, pada 29 Juli-4 Agustus 2015.

Ketua Umum Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia Cucu Saputra mengatakan kunjungan ke Cina itu dilakukan rombongan tersebut atas undangan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre untuk mengikuti workshop pengembangan kelas digital. Cucu, yang juga Kepala SMAN 1 Bandung, termasuk undangan yang tidak ikut.

Alasannya, acara tersebut tidak bersifat kedinasan yang bisa ditanggung dana APBN, APBD, atau uang kas sekolah. Selain itu, ia menilai jarak menuju lokasi acara itu terlalu jauh. “Acaranya tidak terlalu signifikan terhadap mutu sekolah di Indonesia. Juga, di masa orientasi siswa baru sekarang ini, kepala sekolah harus melakukan konsolidasi internal,” katanya kepada Tempo, Kamis, 30 Juli 2015.

Ihwal biaya, jika harus ditanggung sendiri, Cucu menyatakan tidak berminat memakai duit pribadinya untuk ikut pergi ke Cina. Adapun ihwal biaya peserta yang berangkat, ia mengatakan tidak yakin semuanya berasal dari uang pribadi. “Mestinya tidak dari uang sekolah,” ujarnya.

Wakil Kepala SMAN 21 Bidang Hubungan Masyarakat Erni Suherni mengatakan para kepala sekolah memakai dana pribadi untuk berangkat ke Cina. “Itu tanggungan kepala sekolah sendiri,” ujarnya.

Dari informasi agenda perjalanan rombongan yang diperoleh Tempo, peserta tidak hanya menghadiri pertemuan China-ASEAN Vocational Education Principal Summit di Shuzou International Education Park selama dua hari dan kampus di Jiangsu. Mereka juga akan berekreasi ke TV Tower, The Bund, dan Yu Garden di Shanghai, lalu ke Tiger Hill, yang terkenal dengan pagoda miringnya, di Kota Nanjing. Peserta dari Bandung berjumlah sekitar 20 orang, di antaranya para kepala SMA dan SMK negeri serta swasta.

Kelompok aktivis Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan dan Forum Orang Tua Siswa meragukan dana yang dipakai mereka berasal dari uang pribadi. Kelompok itu curiga mereka memakai uang kas sekolah. Menurut kelompok itu, ada peluang biaya kunjungan ke Cina itu dimasukkan ke program rencana kerja dan anggaran sekolah yang baru.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana mengatakan belum bisa memastikan sumber pendanaan rombongan itu. “Mereka belum selesai menjelaskan, keburu berangkat,” ujarnya. Ia berjanji akan memproses ihwal undangan ke Cina itu setelah semua peserta kembali ke Bandung.

ANWAR SISWADI



Berita terkait

BPKD DKI Tepis Isu Heru Budi Pangkas Penerima KJMU untuk Potong Anggaran Pendidikan

48 hari lalu

BPKD DKI Tepis Isu Heru Budi Pangkas Penerima KJMU untuk Potong Anggaran Pendidikan

Kepala BPKD DKI Jakarta membantah adanya instruksi Heru Budi untuk memotong anggaran pendidikan karena ada kebijakan baru pemadanan penerima KJMU.

Baca Selengkapnya

JPPI Minta Anggaran Program Makan Siang Gratis Tak Ambil dari Alokasi untuk Pendidikan

58 hari lalu

JPPI Minta Anggaran Program Makan Siang Gratis Tak Ambil dari Alokasi untuk Pendidikan

JPPI mengatakan program makan siang gratis tidak boleh mengambil anggaran pendidikan yang saat ini sudah sangat terbebani.

Baca Selengkapnya

Janji Anies Baswedan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

24 Januari 2024

Janji Anies Baswedan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

Anies Baswedan Komitmen akan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

Baca Selengkapnya

Jokowi Soroti Perlunya Kenaikan Anggaran Pendidikan untuk Hadapi Bonus Demografi

16 Januari 2024

Jokowi Soroti Perlunya Kenaikan Anggaran Pendidikan untuk Hadapi Bonus Demografi

Jokowi menyatakan bahwa Indonesia harus mengejar ketimpangan pendidikan dengan negara lain.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Anggaran dan Jumlah Penerima LPDP Ditambah hingga 5 Kali Lipat

16 Januari 2024

Jokowi Ingin Anggaran dan Jumlah Penerima LPDP Ditambah hingga 5 Kali Lipat

Jokowi mengatakan anggaran untuk pendidikan perlu ditambah, termasuk untuk Beasiswa LPDP.

Baca Selengkapnya

Untuk Apa Saja Anggaran Pendidikan RAPBN 2024 Rp 660,8 Triliun?

17 Agustus 2023

Untuk Apa Saja Anggaran Pendidikan RAPBN 2024 Rp 660,8 Triliun?

Presiden Joko Widodo mengatakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 menganggarkan dana pendidikan sebesar Rp 660,8 triliun.

Baca Selengkapnya

Bulog dan Pemerintah Kota Bandung Sediakan 500 Ton Beras untuk Tekan Harga

27 Januari 2023

Bulog dan Pemerintah Kota Bandung Sediakan 500 Ton Beras untuk Tekan Harga

Pemerintah Kota Bandung dan Bulog menyiapkan 500 ton beras medium untuk menekan kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya

APBN 2023 Rp3.061,2 Triliun, Anggaran Ketahanan Pangan Terkecil

1 Desember 2022

APBN 2023 Rp3.061,2 Triliun, Anggaran Ketahanan Pangan Terkecil

Alokasi APBN 2023 itu terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp2.246,5 triliun rupiah, dan transfer ke daerah sebesar Rp814,7 triliun.

Baca Selengkapnya

Komisi VIII DPR Sepakat Perjuangkan Aspirasi Madrasah dan Pesantren

23 September 2022

Komisi VIII DPR Sepakat Perjuangkan Aspirasi Madrasah dan Pesantren

HNW meminta agar Pesantren menjadi Direktorat Jenderal, serta proporsionalitas anggaran bagi madrasah swasta, evaluasi sistem pengangkatan guru madrasah, sosialisasi UU Pesantren, dan realisasi Dana Abadi Pesantren.

Baca Selengkapnya

Perkuat Dana Abadi, Alumni ITS Sumbang Rp 1 Miliar

17 Agustus 2022

Perkuat Dana Abadi, Alumni ITS Sumbang Rp 1 Miliar

Ikatan Alumni ITS menyumbang Rp 1 miliar untuk dana abadi. Dana tersebut digunakan untuk mendukung kegiatan Tri Dharma kampus.

Baca Selengkapnya