Korban Kecelakaan Tol Cipali Dimakamkan di Ponorogo
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Minggu, 26 Juli 2015 20:46 WIB
TEMPO.CO, Depok - Korban kecelakaan maut yang merenggut dua keluarga di Tol Cipali KM 166, Jumat malam, 24 Juli 2015, telah dimakamkan di Ponorogo, Jawa Timur, dan Wonogiri, Jawa Tengah, Minggu, 26 Juli 2015. Diketahui ada tujuh korban tewas dari delapan penumpang dalam mobil nahas tersebut.
Keponakan korban, Hari Subandrio, 34 tahun, mengatakan ada dua keluarga yang naik di mobil itu. Tujuh tewas dan satu kritis, yang sampai sekarang masih dirawat di RS Sumber Waras Cirebon.
"Hari ini sudah dimakamkan. Keluarga Pakde Suhud dimakamkan di Ponorogo, sedangkan Pakde Tri dimakamkan di Wonogiri," kata Hari, Minggu, 26 Juli 2015.
Adapun kedua keluarga korban yang tewas dalam tabrakan maut tersebut, yakni keluarga Suhud Supriyanto dan istrinya, Prihatini; serta kedua anaknya, Pramita Fajar Pratiwi dan Muhamad Ikhsan Pambudi. Anak sulung keluarga Suhud, yakni Mira Ayu Prisilia, kritis akibat cedera berat di kepala dan tangannya patah.
Keluarga Tri Wahono dan istrinya, Fatma, bersama anaknya, Sasiana, tewas dalam perjalanan. Kedua keluarga tersebut kecelakaan usai pulang dari mendatangi keluarga yang melakukan hajatan di Solo. "Mereka perginya lewat jalur selatan dan pulangnya lewat jalur utara, lewat Tol Cipali. Saya tahu mereka kecelakaan saat sudah sampai di Nagrek," ucapnya.
Diduga penyebab kecelakaan karena pengemudi, Tri, dalam keadaan lelah dan mengantuk. Saat itu, Tri mengendarai mobil Toyota Innova bernomor Polisi B 1805 EKX. Kejadian berawal ketika mobil yang berisi delapan orang itu berada di lajur A atau lajur paling kanan. Pengemudi yang mengantuk hilang kendali dan kendaraan oleng ke lajur yang berlawanan arah.
Dari arah berlawanan atau tepat di depannya ada bus PO Setia Negara dengan nomor Polisi E 7607 YC yang dikemudikan Enco, 58 tahun. Mobil yang dikemudikan Tri adu banteng dengan bus itu. Tujuh orang meninggal dunia, di antaranya lima meninggal di tempat, dua orang meninggal di perjalanan, dan satu kritis.
IMAM_HAMDI