Pembantalan KA Trans-Sulawesi oleh Jokowi, Ini Kendalanya

Reporter

Editor

Erwin prima

Minggu, 26 Juli 2015 16:15 WIB

Pekerja memasang anting anting pengait diantara bantalan rel dan jalur besi rel untuk double track di kawasan kebon singkong, klender, Jakarta, 18 November 2014. Pengerjaan jalur double track selesai pada 2016, jalur untuk kereta rel listrik dan kereta jarak jauh akan terpisah dari kedua jenis kereta tak bersinggungan. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Makassar - Keinginan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk segera merampungkan pembebasan lahan kereta api trans-Sulawesi tahap pertama Makassar-Parepare di Kabupaten Barru belum sepenuhnya terlaksana. Padahal rencananya, pada 4 Agustus mendatang, proses pembantalan jalur kereta ini akan dilakukan.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Masykur A. Sulthan mengatakan masih ada sejumlah titik lahan yang belum terselesaikan pembayaran ganti ruginya kepada masyarakat. Hal ini terkait dengan masalah administrasi.

"Informasi terakhir, masih ada yang belum terbayarkan karena pendataan yang harus akurat, di mana pihak bank masih perlu memeriksa kelengkapan surat si pemilik lahan," ucap Masykur saat dihubungi Tempo, Minggu, 26 Juli 2015.

Meski sedikit mengganggu, Masykur tetap optimistis hal itu akan terselesaikan. "Ini tinggal mencocokkan data saja, karena sebagian sudah mendapat rekomendasi juga dari BPN (Badan Pertanahan Nasional dan kepala desa," tuturnya.

Mengenai kesiapan pembantalan jalur kereta yang rencananya dilakukan Presiden Joko Widodo pada 4 Agustus mendatang, Masykur mengatakan sejauh ini persiapan terus dilakukan, termasuk membebaskan lahan di Pekkae, Barru, sepanjang 10 kilometer.

"Saya sudah bertemu dengan tim proyek kereta api ini. Pada dasarnya, dalam kondisi siap. Namun, kalau memang harus pada tanggal 4 Agustus diresmikan pembangunannya, walaupun terkendala dalam pembebasan lahannya, akan tetap dilaksanakan," ucap Masykur.

Kepala Biro Pemerintahan Umum Asmanto Baso Lewa mengungkapkan hal senada dengan Masykur. "Kalau masalah administrasi karena data, itu sebenarnya tinggal dimutakhirkan saja, karena ini sesuai dengan di lapangan. Memang, penyelesaiannya dilakukan secara bertahap," tutur Asmanto.

IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI

Berita terkait

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

1 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

3 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

10 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

11 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

11 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

11 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

12 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

13 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

14 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

14 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya