Persiapan Pilkada, Pelaksana Tugas Kepala Daerah Diminta Netral

Reporter

Sabtu, 25 Juli 2015 03:59 WIB

Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, pimpin jalannya Pisowanan Ageng untuk menyambut logo baru Daerah Istimewa Yogyakarta di Keraton Yogyakarta, 7 Maret 2015. Meski meriah, namun acara tersebut tak dapat dihadiri seluruh keluarga Sultan HB X. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO , Yogyakarta: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunungkidul akan mengawasi secara ketat para pelaksana tugas kepala daerah yang akan dilantik Gubenur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X Selasa 28 Juli mendatang.

“Semua pelaksana tugas akan berasal dari provinsi. Kami awasi ketat netralitasnya menjelang pemilihan kepala daerah,” kata Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul Suharno kepada Tempo Jumat 24 Juli 2015.

Suharno yang juga wakil ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Gunungkidul itu mengharapkan pelaksana tugas yang diambil dari pejabat eselon II A dari provinsi benar-benar kompeten. Selain itu mampu menjalankan pemerintahan sementara sampai kepala daerah definitif ditetapkan.

“Seharusnya memang orang dengan kriteria bisa diajak bekerjasama dengan legislatif menyelesaikan urusan administratif terutama pembahasan APBD,” kata Suharno.

Suharno mengakui, sampai saat ini DPRD belum mengetahui gambaran siapa sosok pelaksana tugas yang diusulkan gubernur yang seluruhnya dari provinsi itu. Apakah pernah dekat dengan partai politik tertentu yang berpotensi menguntungkan kandidat bakal calon tertentu yang bersaing dalam pilkada nanti? Atau benar-benar orang netral bekerja untuk birokrasi.

“Sebab kalangan dari birokrasi banyak juga yang dikabarkan akan maju dalam Pilkada nanti,” kata Suharno.

Hampir seluruh inkumben di Kabupaten Gunungkidul, Bantul dan Sleman diprediksi bakal bertarung lagi pada Pilkada Desember nanti. Dengan demikian, posisi pelaksana tugas ini bisa rawan konflik kepentingan dan perlu diawasi. Terlebih mereka akan bekerja setidaknya enam bulan sejak nulai dilantik gubernur pekan depan.

Usai menggelar syawalan di Balaikota Yogyakarta Jumat 24 Juli 2015, Gubernur Daertah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hemengku Buwono X menyatakan memang sudah mengirimkan sejumlah nama ke Kementerian Dalam Negeri untuk bertugas sementara mulai minggu depan.

“Semua (kandidat pelaksana tugas kepala daerah yang diusulkan) berasal dari provinsi, ketentuannya memang dari (daerah) tingkat I,” ujar Sultan.

Sultan mengatakan mereka nanti bertugas mengurus segala urusan pemerintahan dari pembahasan APBD sampai birokrasi. “Kalau ada PNS yang sudah pensiun ya pelaksana tugas harus segera merombak atau mengganti agar pelayanan masyarakat tak terganggu.”

PRIBADI WICAKSONO


Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

7 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

10 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

47 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

51 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

55 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya